Human Interest Story

Dibantu Wabup Belitung, Pasutri Ini Bersyukur Bayinya yang Lahir Tanpa Anus Akhirnya Bisa Dioperasi

Sujono (37) dan Sudiarti (39) hanya bisa pasrah melihatnya anaknya Nicky Fernando yang berusia empat hari lahir dengan kelainan atresia ani.

Penulis: Dede Suhendar |
Dok/Sujono
Nikcy Fernando bayi dari pasangan Sujono dan Sudiarti. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Sujono (37) dan Sudiarti (39) hanya bisa pasrah melihatnya anaknya Nicky Fernando yang berusia empat hari lahir dengan kelainan atresia ani atau tanpa anus.

Bahkan ketika mereka bersama kerabatnya harus berupaya mencari rumah sakit yang bersedia mengoperasi anaknya.

Sebagai seorang ibu, Sudiarti hanya menginginkan tindakan medis untuk anaknya meskipun dengan resiko terburuk.

Ditambah kondisi ekonomi keluarga yang berharap penghasilan suaminya sebagai penjual permen dan snack di toko-toko.

Doa keduanya terjawab, setelah berupaya dibantu Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, putra mereka akhirnya dioperasi pihak RSUD Marsidi Judono pada Jumat (6/8/2021) pagi.

"Kami sudah mendatangi rumah sakit Belitung, kami tanya-tanya, di suruh ke sana kami pergi tapi cuma tunggu-tunggu. Tapi kami berterima kasih kepada RSUD yang berani ngambil tindakan," ujarnya saat ditemui posbelitung.co di rumah kontrakannya.

Baca juga: Wabup Belitung Kesal dan Kecewa Penundaan Operasi pada Bayi Berusia Empat Hari Tanpa Anus

Baca juga: 8 Pasien Covid-19 Bergejala Berat Dirawat di RSUD Belitung Timur, Dua Orang Meninggal Dunia

Ia menuturkan putra pertamanya bersama Sujono lahir di praktek bidan pada Selasa (3/8/2021) lalu sekitar pukul 10.00 WIB.

Setengah jam kemudian, dirinya dikabarkan bidan bahwa bayinya mengidap kelainan atresia ani atau tanpa lubang anus.

Akhirnya bayinya segera dibawa ke RS Utama dan dinyatakan harus dioperasi dengan kisaran biaya Rp40 juta karena rumah sakit tidak melayani peserta BPJS Kesehatan.

"Harus ada dana Rp40 juta karena RS Utama, lalu minta dirujuk ke RSUD. Di sana ditanya operasi apa, berapa, cuma kena Rp5,6 juta harus siap Rp10 juta untuk biaya obat, kamar segala macam karena non BPJS nanti setelah aktif baru ditanggung," ungkapnya.

Kemudian, keluarga meminta bayi mendapat perawatan di RSUD Marsidi Judono sembari mencari solusi.

Baca juga: Hari Ini 120 Orang Kasus Baru Terpapar Covid-19 di Belitung, 533 Orang Dilakukan Tracking

Baca juga: Karantina Covid-19 di Belitung Timur Tak Bisa Terpusat karena Terkendala Jarak

Pada Rabu (4/8/2021) pihak keluarga dihubungi RSUD mengabarkan pasien akan dirujuk ke RSUD Belitung Timur.

Alasannya RSUD Marsidi Judono rawan Covid-19 dan keterbatasan persediaan oksigen.

"Kamis (5/8/2021) pagi kami dikabari RSUD Marsidi Judono kalau RSUD Beltim katanya kalau mau datang, datang saja cuman tidak janji dapat atau tidak operasi," katanya.

Pihak keluarga lalu diminta kembali berkoordinasi dengan RS Utama dengan solusi operasi dilakukan di RS Utama tapi perawatan pasca operasi di RSUD Marsidi Judono.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved