Berita Belitung
Terkait Kabar Penundaan Operasi Bayi Usia Tiga Hari, Ini Klarifikasi RSUD Marsidi Judono
Manajemen RSUD Marsidi Judono memberikan klarifikasi atas kabar penundaan operasi kolostomi terhadap bayi Nicky Fernando
Penulis: Dede Suhendar |
Ia menuturkan putra pertamanya bersama Sujono lahir di praktek bidan pada Selasa (3/8/2021) lalu sekitar pukul 10.00 WIB.
Setengah jam kemudian, dirinya dikabarkan bidan bahwa bayinya mengidap kelainan atresia ani atau tanpa lubang anus.
Akhirnya bayinya segera dibawa ke RS Utama dan dinyatakan harus dioperasi dengan kisaran biaya Rp40 juta karena rumah sakit tidak melayani peserta BPJS Kesehatan.
"Harus ada dana Rp40 juta karena RS Utama, lalu minta dirujuk ke RSUD. Di sana ditanya operasi apa, berapa, cuma kena Rp5,6 juta harus siap Rp10 juta untuk biaya obat, kamar segala macam karena non BPJS nanti setelah aktif baru ditanggung," ungkapnya.
Kemudian, keluarga meminta bayi mendapat perawatan di RSUD Marsidi Judono sembari mencari solusi.
Pada Rabu (4/8/2021) pihak keluarga dihubungi RSUD mengabarkan pasien akan dirujuk ke RSUD Belitung Timur.
Alasannya RSUD Marsidi Judono rawan Covid-19 dan keterbatasan persediaan oksigen.
"Kamis (5/8/2021) pagi kami dikabari RSUD Marsidi Judono kalau RSUD Beltim katanya kalau mau datang, datang saja cuman tidak janji dapat atau tidak operasi," katanya.
Baca juga: Tak Perlu Biaya Mahal, Hilangkan Flek Hitam di Wajah Cukup Pakai Lidah Buaya, Caranya Mudah Banget!
Baca juga: Tolak Tawaran Membalap, Valentino Rossi Beberkan Alasannya Pensiun dari MotoGP Musim Depan
Pihak keluarga lalu diminta kembali berkoordinasi dengan RS Utama dengan solusi operasi dilakukan di RS Utama tapi perawatan pasca operasi di RSUD Marsidi Judono.
Namun, dokter bedah di RS Utama keberatan dan disarankan di rujuk ke rumah sakit RSCM.
"Kami sempat menghubungi Pak Isyak untuk dirujuk ke rumah sakit provinsi tapi katanya ICU di sana penuh," katanya.
Akhirnya Sudiarti dan Sujono hanya bisa pasrah karena dari beberapa rumah sakit tidak bersedia melakukan operasi kolostomi kepada anaknya.
Ditambah kondisi pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM level IV membuat beban keluarga semakin tertekan.
Tiba-tiba pada Jumat (6/8/2021), dirinya mendapat telpon dari pihak RSUD Marsidi Judono mengabari bahwa operasi anaknya siap dilakukan.
"Kami datang sekitar pukul 08.30 WIB memang sudah siap semua, tinggal tanda tangan dan dijelaskan resikonya," kata Sudiarti.
Ia dan suaminya mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie yang terus memberikan pendampingan dan berkoordinasi dengan semua pihak demi penanganan anaknya.
"Terima kasih banyak kepada Pak Isyak yang mau membantu, meskipun saya bukan orang asli Belitung," kata Sudiarti.
(Posbelitung.co/Dede Suhendar/Adelina Normalisari)