Virus Corona

Heboh Warga Ketakutan, Pengusaha Jepang Ini Sebut Orang Divaksin Corona 5 Tahun Kemudian Meninggal

Saking antinya dengan vaksin, pengusaha properti Jepang ini menakuti dan mengancam karyawannya kalau divaksin akan meninggal 5 tahun kemudian

Editor: Hendra
Foto: Bunshun online
Pengusaha properti jepang yang menjabat sebagai Presiden Tama Home, Shinya Tamaki (42) 

POSBELITUNG.CO, TOKYO - Masyarakat Jepang dihebohkan dengan pernyataan oleh seorang bos perusahaan perumahan.

Direksi Perusahaan Perumahan Besar Jepang Tama Home membuat masyarakat ketakutan.

Ia menyebut karyawan yang divaksin corona atau covid-19 akan meninggal dunia 5 tahun kemudian.

Sontak pernyataan bos perusahaan properti di Jepang ini menyebar dan menjadi sorotan publik.

Dilaporkan dalam "Weekly Bunshun" dimuat majalah mingguan Spa 12 Agustus 2021 bahwa "larangan vaksin" de facto telah dikeluarkan oleh Presiden pembuat perumahan besar, Tama Home, tercatat di Bagian Pertama Pasar Modal Tokyo, Shinya Tamaki (42).

Baca juga: Virus Corona Tak Juga Berakhir, Terpaksa Pemerintah Indonesia Pakai Strategi Jitu Ini Lawan Covid-19

Presiden Tamaki percaya pada informasi yang tersebar secara online, seperti "5G menarik infeksi corona" dan "jika Anda mendapatkan vaksinnya, Anda akan mati lima tahun kemudian."

Setelah  ia membantah konten "Saya memaksa Anda untuk tidak menyuntik vaksin corona baru" dan "Jika Anda menyuntik vaksin corona baru, Anda akan ditertibkan dan diberhentikan" dalam siaran persnya."

Peristiwa yang menarik banyak perhatian, tetapi ada banyak orang yang mengatakan bahwa vaksinasi itu "gratis" tetapi "terasa tertekan di dalam perusahaan".

Komentar mengecamnya bermunculan di berbagai ruangan chatting Jepang.

"Dia anti-vaksin," kecamnya "Ini gratis. Tapi di dalam perusahaan, dia dibanting sebagai anti-vaksin," ungkap  Kazuhiko Sakai (nama samaran, 30-an) yang bekerja di sebuah perusahaan di Tokyo menjawab wawancara melalui video chat antar remote work.

Perusahaan  Sakai memulai "inokulasi area kerja" vaksin dari sekitar bulan Juni tahun ini. Namun,  Sakai belum menerima vaksinasi pertama.

Baca juga: Terbukti Pasien Covid-19 Sembuh Total Minum Ivermectin, Ahli Ini Minta Menkes Jepang Sebar ke Warga

“Saya menerima vaksinasi influenza setiap tahun, tetapi saya telah melihat berbagai sumber dan laporan tentang vaksin corona baru, tetapi saya masih ragu tentang keamanannya, jadi sekarang masih melihat situasi.”

Segera sebelum dimulainya vaksinasi kerja, direktur departemen tempat  Sakai berada dan dua wakil direktur datang dan berkata,

"Vaksinasi akan dimulai, tetapi itu tidak wajib."

Udara di departemen begitu santai sehingga bahkan ada lelucon tentang vaksin, "Bukankah itu menerima 5G?"

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved