Erzaldi Rosman

Gubernur Ingin Pelabuhan Belinyu Jadi Pelabuhan Ekspor Impor, Kapasitas 10.000 GT Tahun Depan

Erzaldi berkeinginan menjadikan pelabuhan Belinyu dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor impor berkapasitas 10.000 GT pada Januari 2022 mendatang.

Penulis: Riki Pratama |
IST/Kominfo Babel
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, telah melakukan kunjungan kerja ke Dirjen Perhubungan Laut (Perhubla) Kemenhub RI, Jakarta Pusat, pada Kamis (09/12/2021) kemarin. 

Pertimbangannya, pelabuhan ini akan digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang cukup besar dengan modal yang besar baik dari pelabuhannya maupun sipilnya. Menurutnya, regulasi ini perlu konsesi pengelolaan alurnya.

Termasuk pengerukan alur yang dilimpahkan melalui kerjasama konsesi kepada pihak yang memang memiliki hak dan kewajiban.

"Sehingga alur-alur yang berpotensi ramai, akan dikembangkan dengan konsep ini kedepannya," tambahnya.

Jika melihat Undamg-undang nomor 17 memang masih mengamanahkan bahwa pengerukan alur yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran menjadi kewajiban pemerintah pusat, tetapi memang mempertimbangkan beberapa hal di atas, sehingga kita terus mengembangkan regulasinya.

Menyusun regulasi pemanfaatan material hasil pengerukan tidaklah mudah. Hal ini diakui Direktur Subagyo ini karena terkait dengan KKP dan KLHK sehingga pengajiannya memakan waktu cukup panjang.

Dan sementara sebelum regulasi tuntas, saran ini dapat dilaksanakan dan menyesuaikan saat regulasinya disahkan nanti.

"Kami berterima kasih bapak gubernur ikut menyampaikan kepada Pelindo, kami juga akan terus berkomunikasi dengan Pelindo sehingga ini akan mendapat kejelasan. Kami juga akan siapkan untuk emergency anggaran APBN 2022," jelasnya.

Gubernur Erzaldi, dalam pertemuan dengan Direktur Subagyo mengonsultasikan beberapa hal untuk mendapatkan jalan keluar serta pertimbangan prioritas pelaksanaannya dari pemerintah pusat.

Adapun poin konsultasi yang disampaikan Gubernur Erzaldi terkait kedatangannya ke Kemenhub, antara lain:

1. Pelindo saat ini telah menambah panjang dermaga hingga Januari, total 230 meter dengan penambahan satu trestle.

2. Melakukan pendalaman alur dan pemotongan karang di muara Pelabuhan Belinyu karena termasuk penghambat alur. Peta alur pada akhir tahun ini akan diserahkan kepada Babel, yang dibuat oleh pihak navigasi Palembang.

3. Apa yang harus Pemprov Babel lakukan atas pendalaman alur karena belum ada ketersediaan anggaran, sedangkan pelaksanaannya menjelang akhir tahun telah disiapkan. Gubernur Erzaldi bersama tim khawatir gagal jika tidak tersedia anggaran sehingga menjadi penghambat pengembangan Pelabuhan Belinyu.

4. Jika pelaksanaan pengerukan alur oleh pihak lain seperti swasta, bagaimana ketentuannya termasuk pemanfaatan material hasil pengerukan.

5. Melaporkan bahwa Pos Pengamatan Angkatan Laut (AL) Belinyu akan mengembangkan dermaga yang dilakukan sendiri, dimana lokasi ini merupakan IUP PT Timah, yang berjarak 3 km dari Pelabuhan Belinyu. Proses pendalaman alur bekerjasama dengan PT Timah karena amdal yang digunakan merupakan amdal tambang. Tujuannya agar kapal-kapal AL pun bisa masuk ke pelabuhan ini.

6. Rencana terminal khusus untuk mengembangkan pabrik pengelolaan.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved