Perang Rusia dan Ukraina
Chechya Rela Dukung Rusia Perang Lawan Ukraina, Balas Kejahatan Negara Besar Ini di Negara Islam
Terungkap alasan Chechya kirimkan tentaranya bantu Rusia memerangi Ukraina, incar rusak kepentingan negara besar ini
"Jadi pemetaan dukungan Chechnya itu adalah Rusia sedang melawan kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (AS), dan AS ini punya proksi di Ukraina."
"Jadi saya rasa Chechnya tahu yang ia lawan bukan semata-mata Ukraina, tetapi kekuatan besar di belakangnya yang berperan melakukan kejahatan di negara-negara muslim," kata Dina dalam tayangan Tribun Corner di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (2/3/2022).
Dina juga mengatakan dukungan Chenchnya ini tidak bisa dilepaskan dari peran para pemimpinnya, yakni Kadyrov dan Putin.
Baca juga: Wakil Bupati TTS Tampar Sopir Ambulans, Kesal Tak Sopan Duduk Sejajar, Berawal dari Mobil Diserempet
Ia menyebut Ramzan Kadyrov sebagai seseorang yang sangat dekat dengan Putin.
"Alasan Chechnya bergabung dengan Rusia itu tidak bisa dilepaskan dari peran pemimpinnya, Ramzan Kadyrov. Dia ini adalah seorang yang sangat dekat dengan Putin," ujar Dina.
Banyak dibantu oleh Rusia
Alasan lain Chechnya ikut andil dalam konflik Rusia-Ukraina ini karena merasa telah banyak dibantu oleh Rusia.
Wajar jika sekarang Kadyrov mendukung Putin.
Pembangunan Chechnya pasca-perang Chencen pun atas bantuan dana yang besar pemerintah Moskow.
Bahkan dengan dana tersebut, Ramzan Kadyrov bisa membangun sebuah masjid yang disebut terbesar di dunia dengan kapasitas 70 ribu jamaah.
"Presiden Putin memberikan dukungan yang sangat besar kepada Republik Chechnya, ini kan semacam Repoblik Otonomi. Jadi Ramzan Kadyrov ini mendapatkan dana yang sangat besar untuk melakukan pembangunan di negaranya."
Baca juga: Cara Picik Batalion Azov Ukraina, Takut Lawan Pasukan Chechnya di Rusia, Celup Peluru ke Minyak Babi
"Bahkan membangun sebuah masjid yang sangat besar yang digunakan juga untuk pendidikan," ungkap Dina.
Lebih lanjut, Dina menyebut dukungan Chechnya pada Rusia banyak membuat orang Indonesia terkejut.
Menurutnya hal itu dikarenakan, mayoritas orang Indonesia masih menganggap Rusia adalah rezim komunis sama seperti Uni Soviet.
Sehingga banyak yang bertanya-tanya mengapa negara muslim seperti Chechnya mendukung pasukan komunis.
