Pemudik Bakal Membludak, Puncak Arus Mudik Lebaran Diperkirakan 30 April
Jumlah pemudik pada Lebaran 2022 diperkirakan 79 juta orang. Jokowi pun meminta penanganan mudik lebaran harus lebih hati-hati.
Jokowi memperbolehkan masyarakat untuk mudik dan berwisata di momen Lebaran tahun 2022, namun syaratnya tetap mematuhi protokol kesehatan, serta sudah vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan booster.
Pemudik diprediksi 79 juta
Menurut Jokowi, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 inilah yang akan menjadi pelindung masyarakat dari Covid-19.
"Tidak masalah, yang paling penting saat mudik kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang dikutip pada Kamis (31/3/2022).
"Utamanya memakai masker dan yang kedua sudah harus vaksin lengkap ditambah booster. Karena ini untuk melindungi kita semua dan menjaga kita semua."
Jokowi mengungkapkan alasan pemerintah menerapkan syarat harus sudah vaksin lengkap dan booster kepada pemudik.
Sebab, masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran tahun ini jumlahnya sangat banyak. Berdasarkan data yang diterimanya, jumlah orang yang akan mudik sekitar 79 juta jiwa.
Jokowi mengatakan angka tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Karena itu, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak membandingkan dengan acara lain semisal jumlah penonton MotoGP Mandalika yang hanya 60 ribu orang.
Oleh karenanya, kata Jokowi, persyaratan untuk mudik Lebaran tahun ini berbeda dengan persyaratan untuk menonton MotoGP.
Menurut Jokowi, penanganan mudik lebaran harus lebih hati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik kurang lebih 79 juta orang. Ini bukan jumlah yang sedikit," kata mantan Wali Kota Solo itu.
"Jangan dibandingkan dengan acara lain. Misalnya MotoGP yang 60 ribu, enggak bisa dibandingkan dengan 79 juta. Sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus dikerjakan, kemudian boosternya terus dikejar."
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan pemerintah memiliki pertimbangan yang jelas dengan mewajibkan vaksinasi booster untuk melaksanakan mudik Lebaran.
Sebab, kata Nadia, mobilitas masyarakat yang masif pada saat mudik memungkinkan penularan Covid-19 jauh lebih tinggi.
"Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19,'' kata Nadia yang dikutip pada Senin (28/3/2022).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20220401-penumpang-kereta-api-di-stasiun-pasar-senen.jpg)