Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut, Pemerintah Terapkan Kembali DMO dan DPO
Program minyak goreng curah bersubsidi yang dikoordinasikan oleh Kemenperin akan berhenti pelaksanaannya pada 31 Mei 2022.
POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Mulai 31 Mei 2022 tidak ada lagi subsidi minyak goreng curah untuk masyarakat termasuk usaha mikro kecil menengah.
Kementerian Perindustrian mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 26 Tahun 2022 tentang Perubahan Ketiga atas Permenperin Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat, Usaha Mikro dan Usaha Kecil dalam Kerangka Pembiayaan BPDPKS.
Peraturan ini menyebutkan bahwa penyediaan minyak goreng curah yang diatur dalam Permenperin Nomor 8 Tahun 2022 akan dilaksanakan sampai tanggal 31 Mei 2022.
Sesuai aturan tersebut, program minyak goreng curah bersubsidi yang dikoordinasikan oleh Kemenperin akan berhenti pelaksanaannya pada 31 Mei 2022.
Usai subsidi tak lagi diberikan, pemerintah akan mempertahankan ketersediaan bahan baku minyak goreng melalui penerapan aturan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) oleh Kementerian Perdagangan.
Baca juga: Bereskan Masalah Minyak Goreng, Siap-siap Luhut Akan Audit Seluruh Perusahaan Sawit
Jumlah DMO ditetapkan sebesar 10 juta ton minyak goreng, terdiri dari 8 juta ton minyak goreng yang dipergunakan dan 2 juta ton untuk cadangan.
"Sehubungan dengan hal tersebut, para pelaku usaha dapat melakukan pengajuan permohonan pembayaran Dana Pembiayaan Minyak Goreng Curah oleh Pelaku Usaha kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) secara online melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) paling lambat tanggal 31 Juli 2022," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (25/5/2022).
Selanjutnya, Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH), platform untuk pengawasan distribusi minyak goreng curah bersubsidi akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan pemberian persetujuan ekspor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
SIMIRAH memiliki beberapa tampilan fitur, antara lain informasi tentang produksi, pelacakan distribusi MGC, sebaran pendistribusian (lokasi produsen dan distributor), dan real-time distribusi (nasional dan wilayah).
Fitur-fitur tersebut digunakan untuk memantau progres pendistribusian Minyak Goreng Curah Bersubsidi.
Data SIMIRAH menunjukkan hingga 23 Mei 2022, penyaluran minyak goreng curah bersubsidi di bulan Mei (23 hari) telah mencapai 120.290,28 ton, atau memenuhi 61,8 persen kebutuhan nasional per bulan sebesar 194.634 ton.
Secara total, sejak program ini berjalan pada bulan Maret lalu, total distribusi sebesar 396.533,27 ton.
"Dalam hal ini, Menteri Perindustrian melakukan pengawasan terhadap data dan informasi dalam SIMIRAH untuk kebutuhan tersebut," jelas Menperin.
Paling Cepat Sepekan Lagi, Jokowi Yakin Harga Minyak Goreng Turun Jadi Rp 14.000
Pemerintah sudah menemukan titik terang penyebab sekaligus solusi atas mahalnya harga minyak goreng sejak beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Paling Cepat Sepekan Lagi, Jokowi Yakin Harga Minyak Goreng Turun Jadi Rp 14.000
