Perang Rusia dan Ukraina
AS dan Eropa Ditipu Ukraina, Senjata Dijual Bantuannya Dikorupsi, WNA Perancis Ngeri Kejamnya Azov
AS dan Eropa tuding Rusia penjahat perang, relawan asal Perancis ungkap fakta sebaliknya, Ukraina siksa tentara Rusia, bantuan senjata eropa dijual
Satu dari antaranya adalah Adrian Bocquet, mantan tentara Angkatan Darat Perancis yang menghabiskan beberapa minggu di Ukraina.
Ia bertugas mengirimkan peralatan dan pasokan medis.
Selama berada di area konflilk, Bocquet mengaku menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh Resimen Azov, pasukan tempur neo-Nazi yang beroperasi di bawah Garda Nasional Ukraina.
"Di sana (Ukraina), di tempat itu saya melihat kejahatan perang. Saya melihat banyak kejahatan perang. Satu-satunya kejahatan yang saya lihat selama hari-hari saya di sana dilakukan oleh pasukan Ukraina”, kata Bocquet, dilansir TribunWow.com dari Daily Telegraph, Jumat (13/5/2022).
Bocquet mengatakan dia menghabiskan beberapa minggu di negara itu untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan medis ke rumah sakit dan panti asuhan.
Tetapi sebagian dari bantuan ini justru berakhir di tangan militer Ukraina.
“Saya melihat tentara Rusia yang ditawan, diikat dan dipukuli. Mereka dibawa (ke daerah penahanan) dalam kelompok tiga atau empat dengan minibus," kata Bocquet.
"Setiap prajurit yang keluar dari minibus menerima peluru dari senapan Kalashnikov di lutut. Mereka yang mengaku sebagai perwira ditembak di kepala."
Namun Bocquet merasa kaget atas banyaknya pemberitaan yang tak sesuai dengan kenyataan di medan perang.
"Ketika saya kembali ke Prancis, saya sangat terkejut dengan apa yang dikatakan orang-orang yang diundang di acara TV itu," kata Bocquet.
"Ada jurang pemisah antara apa yang saya lihat dan dengar di TV dan apa yang saya lihat di lokasi. Bagi saya itu keji."
Relawan tersebut mengatakan bahwa dia melihat pejuang Resimen Azov beroperasi di seluruh negeri, dengan ciri khas tambalan rune gaya Nazi mereka menonjol.
"Saya sangat terkejut bahwa Eropa masih memberikan senjata kepada kekuatan yang dalam pandangan saya adalah neo-Nazi, yang memiliki lambang neo-Nazi. Kami tidak membicarakannya. Ini adalah lencana SS yang diperlihatkan di seluruh Ukraina, di mana-mana," tutur Bocquet.
"Tidak ada seorang pun di Ukraina yang khawatir tentang ini, sementara kami mempersenjatai mereka dengan senjata Eropa. Mereka pergi dan melakukan kejahatan perang, saya melihatnya sendiri," tambahnya.
Mantan tentara itu mengatakan dia sempat menghadapi 10 jam menegangkan dalam penahanan oleh Azov.