Berita Pangkalpinang

Ramida Sebut Kaum Perempuan Memiliki Kapasitas yang Sama dengan Laki-laki, Bisa Jadi Pemimpin

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam menegaskan, seorang perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam didampingi Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bangka Belitung, Zubaidah saat menjadi narasumber dialog demokrasi warga dengan tema ‘The Power Of Emak-emak’ di Taman Dealova, Sabtu (24/9/2022) dini hari. 

POSBELITUNG.CO -- Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam menegaskan, seorang perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin.

Tidak hanya laki-laki yang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin, perempuan juga punya kapasitas yang sama dengan laki-laki.

Dalam lintasan sejarah, banyak sekali pemimpin perempuan yang telah mengambil peran.

Untuk  itu ia meminta kaum perempuan bisa maju menjadi pemimpin seperti yang dirinya lakukan.

“Perempuan punya kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin. Karena perempuan itu punya potensi yang sama, kemampuan manajerial yang sama dengan kaum laki-laki,” kata Radmida  kepada Bangkapos.com usai menjadi menjadi narasumber dalam kegiatan acara dialog demokrasi warga dengan tema ‘The Power Of Emak-emak’ di Taman Dealova, Minggu (25/9/2022) dini hari.

Baca juga: Wali Kota Pangkalpinang Puji Kedisiplinan Anggota Pramuka, Bentuk Sumber Daya Manusia Berkarakter

Baca juga: Hati-hati ! Ruas Jalan di Sukamandi Tergenang Air Sedalam 30 Centimeter

Radmida memaparkan, perempuan bisa menjadi apapun baik itu pemimpin, hingga seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Hal itu dapat diwujudkan asal para kaum perempuan mau untuk menggali potensi diri. Tidak hanya menjadi objek pembangunan, melainkan pula subjek pembangunan.

Perempuan yang menjadi seorang pemimpin itu bukan kodrat, melainkan berasal dari peran dan fungsi yang lahir dari konstruksi sosial yang dibuat oleh manusia itu sendiri.

Jadi siapapun perempuan bisa mempunyai kesempatan yang sama dengan meningkatkan kompetensi supaya bisa bersaing dengan kaum laki-laki.

“Tetapi kalau kodrat itu dari Allah yang tidak bisa diganggu gugat.  Bersama-sama seiring jalan bermitra bagaimana kita ikut dalam pembangunan ini,” jelas Radmida.

Lebih jauh, untuk dapat menjalankan peran sebagai pemimpin, perempuan perlu memiliki keberanian dan keterampilan memimpin yang memadai, sehingga dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang tangguh tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan serta tetap menjunjung tinggi harkat dan martabatnya.

Sebenarnya seorang perempuan telah menyempurnakan sebagian kualitas penting yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang sukses.

Secara tidak sadar, sejak lahir, perempuan dibentuk menjadi pribadi yang pandai membangun hubungan, mendorong dan memotivasi orang lain untuk berhasil, berkomunikasi dengan pemilihan kata yang hati-hati, serta menciptakan lingkungan yang nyaman atas dasar saling percaya.

Berbagai kemampuan seperti itu sangat diperlukan oleh seorang pemimpin agar mendapatkan legitimasi dari semua pihak.

Ratusan emak-emak terlihat antusias saat mengikuti dialog demokrasi warga dengan tema ‘The Power Of Emak-emak’ di Taman Dealova, Sabtu (24/9/2022) dini hari.
Ratusan emak-emak terlihat antusias saat mengikuti dialog demokrasi warga dengan tema ‘The Power Of Emak-emak’ di Taman Dealova, Sabtu (24/9/2022) dini hari. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Seorang perempuan yang ingin tampil sebagai pemimpin di ranah publik, harus mengawalinya dengan kesadaran akan peran gandanya atau double burden.

Yaitu di sektor publik dan domestik serta konsekuensi-konsekuensi yang mengikutinya seperti pembagian waktu dan peran yang seimbang untuk keluarga dan aktivitas di luar rumah.

Selain itu, dari sisi tuntutan kualitas, seorang perempuan harus benar-benar mengenali diri sendiri, apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, untuk selanjutnya mengembangkan potensinya secara optimal.

“Jadi perempuan itu bisa bermain di dalam peran domestik dan publik. Domestik itu di dalam rumah, tetapi juga dalam peran publik. Apabila mereka mau bermain di dua peran ini ada double burden ada beban yang berat,” paparnya.

Baca juga: Pantai Terbaik di Belitung yang Wajib Dikunjungi, Pesonanya Tak Kalah dengan Bali

Baca juga: Batik Mangrove BUMDes Mekar Jaya Laris Manis, Tawarkan Lima Motif Menarik  

Kendati demikian kata Radmida, pengarusutamaan gender atau PUG adalah strategi yang tepat pembangunan untuk mencapai adanya kesetaraan dan keadilan gender.

Melalui pengintegrasian pengalaman, kebutuhan, aspirasi perempuan dan laki-laki ke dalam berbagai kebijakan dan program mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pemantauan.

Bahkan saat ini sudah ada regulasi dimana perempuan memiliki kuota sebesar 30 persen di parlemen.

Keterwakilan perempuan dalam politik dinilai penting untuk memperkuat partisipasi perempuan dan mendorong pengambilan keputusan berperspektif gender.

Oleh karena itu Radmida berharap partai politik untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kaum perempuan bersama kaum laki-laki untuk menjadi calon-calon anggota DPRD di Kota Pangkalpinang ataupun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Harus kita gunakan kekuatan ini, partisipatif penguatan terhadap suatu kelompok yang selama ini merasa dipinggirkan, tetapi pemerintah juga sudah memberi kesempatan itu,” tegas Radmida.

 (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved