Kasus Gagal Ginjal Akut
Bocah 3 Tahun Asal Depok Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Awalnya Pilek Minum Paracetamol Sirup
Iah Soleha (40) kini hanya bisa menatap kepergian buah hatinya ke sang khalik, akibat menjadi korban keganasan penyakit misterius, yaitu gagal ginjal
"Setelah dikasih obat dari klinik Bhakti Jaya, Qia sudah mau makan dan minum banyak dan kondisinya sudah semakin baik," lanjutnya.
Namun secara cepat dan mendadak, kondisi Qia justru berubah dengan kondisi makan serta minum yang masuk ke perut tidak bisa diterima oleh tubuh kecilnya.
Karena kondisi Qia semakin tidak baik, Minggu malam bersama sang suami, Soleha membawa putri bungsunya ke Rumah Sakit Bunda Aliyah Depok.
Setelah mendengar keluhan anaknya muntah sampai 15 kali, Qia langsung ditangani dokter.
Namun justru saat di rumah sakit itu, kondisi Qia justru tidak mengalami perbaikan yang berarti, pasalnya putri kecilnya tetap muntah-muntah.
"Ketika dokter berkunjung ke Qia dan menanyakan kondisinya. Disaat itulah saya baru ingat dan lupa memberitahukan kepada dokter bahwa putri saya sudah tidak buang air kecil sejak sakit awal," jelas Iah.
Akhirnya setelah mendapatkan informasi dan dengan kecurigaan dari kondisi Qia, dokter memutuskan untuk memeriksa laboratorium.
Bagai tersambar petir di siang bolong, hasilnya adalah bahwa putrinya tersebut divonis gagal ginjal stadium 3.
Dokter pun menyarankan segera masuk ke ruang PICU RS Bunda Aliyah Depok.
Pada malam harinya saat dirawat di ruang PICU, kondisi Qia sudah semakin memburuk dan dalam waktu sehari dirawat dokter sudah memvonis Qia mengalami gagal ginjal stadium 6.
Tepat hari Selasa, tim dokter segera mencari rumah sakit tipe A yang ada PICU. Namun rumah sakit tersebut hanya berada di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta Pusat.
Setelah sehari perawatan di RSCM, kondisi Qia mulai hilang ingatan. Bahkan dia sudah tidak mengenal ibunya bahkan nama sendiri.
"Setelah lepas selang ventilator, Qia langsung di-HD selama lima jam dengan kondisi tidak sadar. Hari Jumat itu anak saya sudah mulai tidak ingat sama sekali saya dan namanya sendiri," imbuh Iah.
"Saat membuka pampers, Qia juga belum mengeluarkan air seninya. Malam minggu Qia harus kritis dengan saturasi oksigen di bawah 40 dan langsung dipasang ventilator di ruang PICU," tambahnya.
Selama perawatan, Soleha mengatakan, satu ruangan PICU anaknya setiap hari ada saja yang meninggal dunia mulai usia empat bulan, enam bulan, dan delapan bulan dengan gejala sama gagal ginjal akut seperti putrinya.
