Soal 6,9 Ton Timah Ilegal, Pj Gubernur Babel & Dirut PT Timah Kompak: Yakin Polisi Bakal Usut Tuntas

Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin dan Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto memberikan jawaban serupa soal kasus 6,9 ton timah ilegal.

Penulis: M Ismunadi CC | Editor: M Ismunadi
IST/Dokumentasi Polda Babel
Barang bukti 6,9 ton pasir timah asal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, yang berhasil diamankan Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung bersama Divpam PT Timah, Rabu (14/12/2022). Berdasarkan keterangan Divpam PT Timah, pasir timah tersebut diperoleh dari hasil tambang laut secara ilegal di IUP PT Timah Perairan Sukadamai, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Toboali. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Pj Gubernur Babel) Ridwan Djamaluddin dan Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto memberikan jawaban serupa saat disinggung soal kasus tindak pidana pengangkutan pasir timah sebanyak 6,9 ton, ditambang tanpa izin, berasal dari IUP PT Timah Tbk di Perairan Sukadamai, Kelurahan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan pada Rabu (14/12/2022) lalu.

Kedua pemimpin itu yakin polisi bertindak profesional dalam penanganan kasus tersebut.

"Secara informal, saya sudah terima laporan langsung dari Pak Kapolda. Sepemahaman saya, Polda sudah bekerja profesional dan baik. Kemarin ada isu masyarakat ini dilepaskan. Itu lebih kepada mau menerapkan penerapan hukum yang profesional, artinya misalnya supir bukan dilepaskan, tetapi wajib lapor," kata Ridwan, Senin (26/12/2022).

Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin.
Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Baca juga: Kapolres Belitung dan Belitung Timur Berganti, Ini Daftar Lengkap Mutasi Polri di Bangka Belitung

Baca juga: Sopir Truk jadi Tersangka, Anggi Sebut Pasir Timah 6,9 Ton Berasal dari IUP Perusahaan

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi, kepada Bangkapos.com, Kamis (22/12/2022) lalu, menyampaikan melalui Tim Sidik Dit Polairud telah menetapkan sopir truk yang membawa pasir timah sebagai tersangka.

Menyikapi itu, Dirjen Minera Batu Bara Kementerian ESDM RI itu berharap, penegak hukum bisa segera menemukan pemilik dari timah tersebut.

"Saya sepakat penuh bahwa tidak boleh ada kegiatan pertambangan ilegal dalam bentuk apapun. Memang betul yang harus kita cari siapa sih pemiliknya, siapa penanggung jawab itu? Tidak cukup kita berhenti pada sopir, tidak cukup berhenti kepada pelaku masyarakat di lapangan. Tetapi kepada pemodalnya atau kepada orang yang nyuruh-nyuruh lah gitu dalam kegiatan itu," tegas Ridwan.

Dia berharap ke depannya, pertambangan timah secara ilegal di Bangka Belitung bisa diminimalisir.

"Kita sejauh ini sepemahaman saya, kita jauh lebih baik dari provinsi lain dan kegiatan di lapangan juga meningkat, dan badan usaha cukup ketat. Sehingga saya berharap kegiatan ini terus dilakukan agar kegiatan pertambangan ilegal semakin berkurang," tutur Ridwan.

Demi bangsa dan negara

Terpisah, Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk, Achmad Ardianto, memercayai pihak kepolisian terkait ungkap kasus pasir timah ilegal 6,9 ton yang diduga berasal dari IUP PT Timah.

"Terkait hal ini, sudah ditangani pihak yang berwajib. Kita meyakini pihak yang berwajib akan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Achmad Ardianto kepada Bangkapos.com, Senin (26/12/2022).

Ardianto menegaskan, saat ini dirinya terus menunggu tindak lanjut dan perkembangan ungkap kasus yang dilakukan oleh Polda Bangka Belitung.

"Kita tunggu arahan lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini dari kepolisian," terangnya.

Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto. (Istimewa/PT Timah Tbk)

Baca juga: Dukung E-Tilang, Mulai Januari 2023 Kendaraan R2 di Belitung Gunakan Plat Putih

Sementara, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan, 6,9 ton pasir timah diamankan Dit Polairud Babel dan Divisi Pengamanan (Divpam) PT Timah, karena adanya dugaan bijih timah yang berasal dari IUP perusahaan.

"Perihal tersebut, kita menduga bijih timah tersebut berasal dari IUP perusahaan, untuk itu kemudian dilakukan pengamanan," kata Anggi.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved