Berita Pangkalpinang

Cuaca di Laut Tak Bersahabat, Pasokan Ikan di Pasar Berkurang, Harga pun Melambung Tinggi

Angin kencang, gelombag laut pun tak bersahabat, nelayan malas pergi melaut. Imbasnya pasokan ikan berkurang di pasaran.

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
net
Ilustrasi nelayan 

POSBELITUNG.CO , BANGKA -- Angin kencang, gelombag laut pun tak bersahabat, nelayan malas pergi melaut. Imbasnya pasokan ikan berkurang di pasaran.

Seperti yang terjadi di Pasar Airitam Pangkalpinang, stok ikan sangat minim. Pantauan Posbelitung.co, Rabu (4/1/2023) banyak lapak pedagang yang tidak buka. 

Hanya ada dua hingga tiga lapak yang tetap buka, itu saja menyediakan ikan yang hanya beberapa jenis saja. Tidak ada ikan yang umum seperti kerisi, ikan ciw, ikan bulat, dan lainya.

Sunarto (40) pedagang ikan di Pasar Airitam Pangkalpinang mengaku sudah sejak akhir Desember kemarin ikan mulai terbatas pasokannya.

Kata Sunarto, diduga angin kencang banyak para nelayan yang tidak melaut sehingga ikan jadi sedikit. "Hanya ini lah ikannya, angin kencang para nelayan banyak tidak melaut jadi ikan sedikit. Kami ambil dari pasar pagi, dari Rebo, TPI juga kosong," ujar Sunarto saat ditemui Posbelitung.co, Rabu (4/1/2023).

Terbatasnya pqsokan ikan laut ini berdampak pada harga ikan yang tersisa menjadi tinggi. Seperti ikan kepetek per kilogramnya Rp35.000, ikan singkur Rp45.000, ikan tenggiri Rp100.000.

"Mau tidak mau memang harga jadi ikutan naik karena ikannya memang terbatas, kami juga yang jual sepi. Orang tidak terlalu ingin beli ikan yang sedikit, tapi kalau stok ikan banyak orang seneng beli," ujarrnya.

Senada dengan Sunarto, Sukir pedagang ikan di Pasar Airitam Pangkalpinang mengaku, omsetnya berkurang lantaran stok ikan terbatas.

"Pembeli sepi ya otomatis omset dan pendapatan kami juga berkurang, ikan hanya sedikit yang beli juga kurang," sebut Sukir.

Di lapaknya hanya tersedia ikan kembung seharga Rp60.000 per kilogramnya, kepetek Rp35.000, hapau kecil Rp50.000, dan ikan dencis Rp35.00.

"Karena ikan terbatas harga jadi naik, yang beli sepi sampai siang ni baru berapa yang laku. Tapi memang angin kencang jadi banyak nelayan yang tidak berani pergi melaut, angin kenceng, hujan deras lagi," ujarnya.

Sementara itu Nurul (37) mengaku sudah sejak pekan kemarin sulit mencari ikan laut di pasar. Kata Nurul hanya ada ikan singkur yang banyak dan ikan tenggiri saja.

Diakuinya, harga ikan yang tersisa melambung tinggi membuatnya beberapa hari terakhir tidak membeli ikan. "Karena yang dijual di pasar juga hanya ikan singkur sisa tahun baru, ikan dencis, ikan bagusnya kurang harganya tinggi. Jadi sudah beberapa hari ini tidak beli ikan, makan yang lain dulu lah," sebut Nurul.

Dia menyebut, sebelum tahun baru kemarin ia hanya sempat membeli ikan giling saja sebab ikan utuh yang harganya tinggi.

"Kemarin sebelum tahun baru hanya beli ikan giling seper empat lumayan buat dijadikan otak-otak. Tapi kalau hapau kecil aja mau Rp50.000 nanti aja lah beli ikan lagi," katanya.


Senda dengan Nurul, Lisa (53) juga mengeluhkan harga ikan yang melambung tinggi. "Ikannya kemarin sore pas ke pasar sedikit, hanya ada beberapa jenis ikan saja. Apalagi harganya yang jadi melambung tinggi, kualitas ikannya kurang," ujar Lisa.

"Untuk sementara tidak makan ikan dulu tidak masalah, kan masih ada ayam, tahu, tempe, dan banyak lagi," kata Lisa. (Posbelitung.co/Andini Dwi Hasanah)

 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved