Roni, Si Buaya Dermaga Lenggang Gantung Belitung Timur yang Lahap 20 Kilo Pari, Munculnya Sore Hari

Buaya satu ini belum pernah naik ke atas dermaga, menerkam, atau pun mengganggu nelayan atau masyarakat sekitar yang melakukan aktivitas di pasar ...

Tangkapan Layar
Tangkapan layar video warga memberi makan buaya di dermaga Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. 

Bukannya takut, warga malah menjadikan buaya itu sebagai tontonan dengan cara memberikannya makan. Kemunculannya direkam warga hingga viral di media sosial.

Dalam video yang beredar terlihat seorang pria memberi makan seekor buaya berukuran besar di pinggir dermaga Desa Lenggang menggunakan alat seperti tali.

Baca juga: Segera Rilis, Ini Spesifikasi Oppo Reno8 T 4G dan Reno8 T 5G, Kamera 108MP sampai Snapdragon 695

Baca juga: Detik-detik Hasya Dilindas AKBP Purn Eko, Videonya Beredar, Berusaha Hindari Motor di Depannya

Baca juga: UMP 2023 Babel Sudah Berlaku Januari, Disnaker Babel Minta Pekerja Adukan Bila Tak Sesuai

Kepala Desa Lenggang Fachrizal Husein membenarkan isi video viral berdurasi 30 detik yang telah menyebar di media sosial itu berlokasi di dermaga nelayan Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

"Oh (video) ini yang baru ya, memang buaya itu sering muncul di pelabuhan karena sering dikasih makan, ukuran buaya cukup besar dan sudah sering disampaikan ke masyarakat untuk hati-hati," kata Fachrizal kepada Pos Belitung, Jumat (3/2).

"Kemungkinan buaya berukuran besar berwarna hitam yang sering diberikan makan itu, sudah memakan korban jiwa, kejadiannya di pice (bendungan)," ungkapnya.

Menurut Fachrizal, di depan dermaga nelayan Desa Lenggang Kecamatan Gantung memang ada sarang buayanya.

Sebab itu, predator ini sering bermunculan di sekitar dan menjadi tontonan masyarakat yang kebetulan beraktivitas di lokasi tersebut.

Fachrizal mengatakan, penampakan buaya yang berenang-renang di sekitar perahu nelayan di dermaga Desa Lenggang merupakan suatu hal yang sudah biasa saja, karena memang sedari dulu sudah ada.

"Buayanya bisa puluhan jumlahnya, dari dermaga sampai ke muara itu bisa puluhan buaya," bebernya.

Saat ini jumlah buaya yang berada di sepanjang alur dermaga ke muara sangat banyak.

Baca juga: Biodata Mohammed bin Salman, Sang Putra Mahkota Arab Saudi yang Diangkat Menjadi PM

Baca juga: Perusahaan China Pamer Bonus Akhir Tahun untuk Karyawan, Tumpukkan Uang Setinggi Dua Meter Rp134 M

Baca juga: Biodata Kompol D, Polisi Berprestasi yang Melanggar Kode Etik, Buntut dari Kasus Tabrak Lari Cianjur

Hal tersebut berbeda waktu ketika Fachrizal masih kecil dan bisa berenang di sekitar Sungai Lenggang tersebut.

"Dari sebelum banjir tahun 2017 sudah ada buaya, tapi setelah banjir semakin banyak, karena buaya yang dari atas dermaga turun ke sungai," jelasnya.

Ia mengakui, memang ada beberapa nelayan yang sering memberi makan dan melihat- lihat buaya tersebut untuk sekadar bersenang-senang, bukan bertujuan memeliharanya.

Tampaknya, buaya yang sering muncul di dermaga nelayan Desa Lenggang, tidak lagi takut dengan manusia, dan malah seperti hidup berdampingan.

"Jadi memang sering muncul di pelabuhan, karena memang di situ dekat dengan pasar ikan jadi kepala-kepala ikan itu biasanya kan dikasih ke buaya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved