Roni, Si Buaya Dermaga Lenggang Gantung Belitung Timur yang Lahap 20 Kilo Pari, Munculnya Sore Hari
Buaya satu ini belum pernah naik ke atas dermaga, menerkam, atau pun mengganggu nelayan atau masyarakat sekitar yang melakukan aktivitas di pasar ...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG, BELITUNG TIMUR -- Seekor buaya di kawasan dermaga Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur ( Beltim ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), menjadi 'terkenal'.
Buaya yang diberi nama Roni ini viral di media sosial ( medsos ).
Seorang nelayan asal Kampung Bugis Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Imran (38) mengatakan buaya viral yang dipanggil dengan nama Roni itu hanya mau muncul pada waktu sore hari menjelang waktu Maghrib saja, sekitar pukul 17.00 WIB.
Imran yang juga sering memberikan makan Roni di waktu-waktu senggangnya mengaku bisa menghabiskan ikan pari sebanyak 20 kilogram untuk sekali lahap.
"Sekali kita pancing-pancing sama makanan (ikan pari, -red) dia pasti cepat muncul," kata Imran kepada Posbelitung.co, Sabtu (4/2/2023).
Imran mengemukakan Roni bukan buaya yang nakal.
Baca juga: Bupati Belitung Timur Puji Nelayan Desa Lalang soal Tambang Timah di Pesisir Pantai: Bagus Itu
Baca juga: Ibu Muda di Jambi Cabuli 11 Bocah, Modusnya Buka Rental Playstation, Korbannya Dicekoki Film Dewasa
Baca juga: Biodata Bunda Corla, Punya Anak Perempuan di Medan dan Pernah Jadi Artis di Bajaj Terbang
Buaya satu ini belum pernah naik ke atas dermaga, menerkam, atau pun mengganggu nelayan atau masyarakat sekitar yang melakukan aktivitas di pasar ikan.

"Jika dia datang kita beri makan. Lalu banyak orang-orang datang menonton Roni sedang memakan ikan," katanya.
Selain Roni, ada juga buaya lain yang sering muncul di dermaga Desa Lenggang Kecamatan Gantung.
Hanya saja, jumlahnya tidak banyak dan hanya sekitar satu atau dua saja.
Dari semua buaya-buaya dermaga tersebut, Imran mengungkapkan Roni yang paling sering muncul ke permukaan sungai.
Ia biasa berinteraksi dengan nelayan-nelayan sekitar.
Imran mengaku, alasannya sering memberi makan buaya-buaya dermaga termasuk Roni karena bentuk kepeduliannya sesama makhluk hidup yang setiap harinya mencari makan.
"Karena tahu kalau cari makan itu susah ya saya kasih lah ikan. Buaya itu sudah lama dikasih makan seperti itu" kata Imran.
Buaya Bersarang di Seberang Dermaga Lenggang
Bukannya takut, warga malah menjadikan buaya itu sebagai tontonan dengan cara memberikannya makan. Kemunculannya direkam warga hingga viral di media sosial.
Dalam video yang beredar terlihat seorang pria memberi makan seekor buaya berukuran besar di pinggir dermaga Desa Lenggang menggunakan alat seperti tali.
Baca juga: Segera Rilis, Ini Spesifikasi Oppo Reno8 T 4G dan Reno8 T 5G, Kamera 108MP sampai Snapdragon 695
Baca juga: Detik-detik Hasya Dilindas AKBP Purn Eko, Videonya Beredar, Berusaha Hindari Motor di Depannya
Baca juga: UMP 2023 Babel Sudah Berlaku Januari, Disnaker Babel Minta Pekerja Adukan Bila Tak Sesuai
Kepala Desa Lenggang Fachrizal Husein membenarkan isi video viral berdurasi 30 detik yang telah menyebar di media sosial itu berlokasi di dermaga nelayan Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim).
"Oh (video) ini yang baru ya, memang buaya itu sering muncul di pelabuhan karena sering dikasih makan, ukuran buaya cukup besar dan sudah sering disampaikan ke masyarakat untuk hati-hati," kata Fachrizal kepada Pos Belitung, Jumat (3/2).
"Kemungkinan buaya berukuran besar berwarna hitam yang sering diberikan makan itu, sudah memakan korban jiwa, kejadiannya di pice (bendungan)," ungkapnya.
Menurut Fachrizal, di depan dermaga nelayan Desa Lenggang Kecamatan Gantung memang ada sarang buayanya.
Sebab itu, predator ini sering bermunculan di sekitar dan menjadi tontonan masyarakat yang kebetulan beraktivitas di lokasi tersebut.
Fachrizal mengatakan, penampakan buaya yang berenang-renang di sekitar perahu nelayan di dermaga Desa Lenggang merupakan suatu hal yang sudah biasa saja, karena memang sedari dulu sudah ada.
"Buayanya bisa puluhan jumlahnya, dari dermaga sampai ke muara itu bisa puluhan buaya," bebernya.
Saat ini jumlah buaya yang berada di sepanjang alur dermaga ke muara sangat banyak.
Baca juga: Biodata Mohammed bin Salman, Sang Putra Mahkota Arab Saudi yang Diangkat Menjadi PM
Baca juga: Perusahaan China Pamer Bonus Akhir Tahun untuk Karyawan, Tumpukkan Uang Setinggi Dua Meter Rp134 M
Baca juga: Biodata Kompol D, Polisi Berprestasi yang Melanggar Kode Etik, Buntut dari Kasus Tabrak Lari Cianjur
Hal tersebut berbeda waktu ketika Fachrizal masih kecil dan bisa berenang di sekitar Sungai Lenggang tersebut.
"Dari sebelum banjir tahun 2017 sudah ada buaya, tapi setelah banjir semakin banyak, karena buaya yang dari atas dermaga turun ke sungai," jelasnya.
Ia mengakui, memang ada beberapa nelayan yang sering memberi makan dan melihat- lihat buaya tersebut untuk sekadar bersenang-senang, bukan bertujuan memeliharanya.
Tampaknya, buaya yang sering muncul di dermaga nelayan Desa Lenggang, tidak lagi takut dengan manusia, dan malah seperti hidup berdampingan.
"Jadi memang sering muncul di pelabuhan, karena memang di situ dekat dengan pasar ikan jadi kepala-kepala ikan itu biasanya kan dikasih ke buaya," ujarnya.
Berhati-hati
Selaku Kepala Desa, Fachrizal sudah sering memperingatkan masyarakat agar tidak terlalu sering memberinya makan dan harus tetap berhati-hati, karena bagaimanapun buaya adalah binatang buas.
"Sering bilang jaga anakanak, yang dewasa juga hati-hati jangan anggap remeh, karena binatang buas ini kalau sudah dipelihara pun kadang masih terkam tuannya. Mungkin nanti akan dikasih plang hati-hati buaya atau semacamnya lah," tuturnya.
Fachrizal berharap, pemerintah daerah melalui bidangnya dapat mengurangi jumlah buaya yang beredar di dermaga nelayan Desa Lenggang sebab sudah dekat dengan permukiman warga dan pernah menelan korban.
Di dermaga tersebut ada ratusan masyarakat yang beraktivitas sebab mencakup seluruh nelayan di Kecamatan
Gantung .
Jika musim angin barat atau angin kencang nelayan Tanjungpandan juga berlabuh di dermaga Desa Lenggang.
"Buaya berenang-renang di samping perahu itu sudah biasa, kalau ke darat yang di seberang sungainya. Bukan minta dibasmi, tapi dikurangi bagaimana caranya, ditangkap, dipindahkan atau bagaimana," harap Fachrizal.
(*/Posbelitung.co/Sepri)
)
Petani di Belitung Timur Dapat Bantuan Mesin Pemipil Jagung dari PT Timah, Satu-satunya di Beltim |
![]() |
---|
Pimpin Rapat Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan di DPRD Beltim, Ini Pesan Fezzi Uktolseja |
![]() |
---|
858 Peserta Ramaikan Lomba Rumah Bersih dan Sehat Belitung Timur 2025 |
![]() |
---|
Bejase Beltim Kado HUT ke 80 Kemerdekaan RI, Skema Jaminan Kesehatan Tanpa Terkendala Biaya |
![]() |
---|
VIDEO: 80 Karung Pasir Timah Tak Bertuan di Dermaga, Akan Dikirim ke Luar Pulau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.