Berita Bangka

PSBI Fokus Kendalikan Inflasi, Serahkan Program Sosial Kebutuhan Pertanian

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo melaksanakan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

Penulis: Rusaidah | Editor: Kamri
Istimewa/Dok. BI Babel
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memanen cabai merah. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo melaksanakan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Hal ini guna semakin memperkuat upaya pengendalian inflasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Bentuk PSBI yang diberikan antara lain alat dan mesin pertanian (alsintan) budidaya cabai, alsintan replikasi budidaya cabai, demplot dan bibit cabai, alsintan integrated farming, hidroponik dan peralatan pembuatan pupuk organik.

Pemberian PSBI dipusatkan di Pesantren At-Toybah, Balunijuk, Kabupaten Bangka. Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung yang diwakili Asisten II Yanuar turut hadir dalam kegiatan ini.

Penyerahan PSBI dimaksud merupakan rangkaian kegiatan Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo dalam rangka pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel), Faturachman menggantikan Budi Widihartanto yang beralih tugas ke Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa PSBI mencakup 3 (tiga) hal yaitu yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas ekonomi, peningkatan kapasitas SDM serta sosial.

Menurutnya, PSBI yang disalurkan kali ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi dan sosial. Secara total PSBI diberikan kepada 10 penerima yang mewakili seluruh kabupaten atau kota di Bangka Belitung.

"PSBI tersebut terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama untuk komoditas cabai. Program pengendalian inflasi yang mengedepankan sinergitas dengan berbagai pihak dan meningkatkan kapasitas produksi pangan menjadi salah satu fokus GNPIP," sebut Dody dalam rilis kepada Bangka Pos Group, Senin (20/2).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman menyebutkan kebijakan stabilisasi harga tidak hanya dilakukan BI melalui kebijakan moneter.

Namun melalui sinergitas antar lembaga dan pemerintah baik pusat maupun daerah.

Menurutnya, saat ini, angka inflasi global dan Nasional memperlihatkan peningkatan karena berbagai faktor.

Antara lain faktor geopolitik, kondisi iklim dan kondisi spasial daerah masing-masing.

"Namun demikian, per Januari 2023, inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebesar 4,94 persen atau lebih rendah daripada angka inflasi nasional 5,28 persen . Babel saat ini masih tercatat sebagai provinsi dengan inflasi 10 terendah secara nasional," jelas Faturachman.

Dia mengatakan, aneka cabai merupakan salah satu komoditas pangan yang kerap menyumbang inflasi nasional, termasuk Bangka-Belitung.

"Sehingga pada tahun 2023 ini, BI bersama pemerintah daerah terus memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan kemandirian produksi cabai di Bangka Belitung. Penerima PSBI terkait dengan penguatan produksi pangan masing-masing pesantren dan asosiasi usaha petani atau gapoktan," tuturnya.

Selain berbentuk alsintan, kata Faturachman, ada juga PSBI yang diberikan kepada kelompok difabel.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved