Berita Bangka

Beli BBM Subsidi Pakai QR Code, Angkutan Umum atau Barang Roda 4 Dijatah 30 Liter per Hari

masyarakat yang kendaraannya belum memiliki QR Code dan belum mendaftar akan tetap dilayani namun dengan volume maksimal 10 liter per hari

Editor: Kamri
ist/Dok Pertamina
Penerapan Full Cycle Program Subsidi Tepat untuk pembelian BBM bersubsidi di SPBU. (ist/Dok Pertamina) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Masyarakat yang sudah mendaftarkan kendaraannya dan memiliki QR Code akan mendapat pelayanan untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Hal ini sesuai Surat Edaran Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 541/1043/IV/2019 dan Surat Edaran Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 900/0637/IV/2022.

Area Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengemukakan berdasarkan regulasi tersebut, untuk pembelian solar subsidi jenis angkutan umum atau barang roda 4 ditetapkan sebanyak 30 liter per hari.

Sedangkan angkutan umum atau barang dan kendaraan pribadi roda 6 atau lebih sebanyak 60 liter per hari.

Sementara kendaraan pribadi roda 4 ditetapkan sebanyak 20 liter per hari. 

"Untuk BBM jenis Pertalite kendaraan plat kuning roda 4 sebanyak 40 liter per hari dan kendaraan Plat Hitam roda 4 sebanyak 30 liter per hari," jelas Nikho dalam rilis kepada Bangkapos.com, Sabtu (25/2/2023).

"Sedangkan, masyarakat yang kendaraannya belum memiliki QR Code dan belum mendaftar akan tetap dilayani namun dengan volume maksimal 10 liter per hari untuk Bio Solar dan maksimal 20 liter per hari untuk Pertalite roda 4," jelasnya.

Nikho mengatakan saat ini seluruh proses pendaftaran masih terus dibuka.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk dapat segera mendaftarkan kendaraannya di program subsidi tepat agar BBM subsidi dapat benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang berhak.

"Masyarakat dapat mendaftarkan kendaraannya di website subsiditepat.mypertamina.id. Bagi masyarakat yang kesulitan untuk mendaftar secara mandiri, kami menyiagakan petugas di SPBU agar bisa membantu masyarakat," Kata Nikho.

Baca juga: Uji Coba Beli BBM Subsidi Pakai QR Code di Bangka Belitung, 26 Ribu Kendaraan Telah Terdaftar

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mencatat, untuk wilayah Bangka Belitung hingga saat ini lebih dari 26 ribu kendaraan yang telah terdaftar pada program subsidi tepat.

Untuk melakukan pendaftaran kosumen, kata Nikho perlu menyiapkan dokumen yang nantinya akan diupload melalui website yaitu foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.

"QR Code yang sudah diterima dapar dicetak (print out) atau discreenshot secara soft copy untuk digunakan di SPBU Pertamina," lanjut Nikho.

Penerapan Full Cycle Program Subsidi Tepat untuk pembelian BBM subsidi yang diujicobakan sejak 21 Februari 2023 lalu mendapat sambutan baik dan didukung oleh berbagai elemen masyarakat di Bangka Belitung.

Rizal yang berprofesi sebagai supir angkot mengatakan penggunaan QR Code memudahkanya untuk mendapatkan BBM subsidi.

"Adanya QR Code ini membuat masyarakat jadi disiplin dan tidak ada antrian, alhamdulillah saya juga senang karena adil tidak jadi rebutan," ujarnya.

Antisipasi Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel meresmikan uji coba full cycle subsidi tepat di Provinsi Bangka Belitung, Selasa (21/2/2023).

Uji coba full cycle subsidi di Babel dilakukan hingga satu bulan ke depan, sehingga, membeli pertalite dan solar subsidi harus menggunakan teknologi QR Code.

Menanggapi hal itu, pengamat kebijakan publik, Muhammad Syaiful Anwar mengungkapkan yang harus diperhatikan adalah pengawas antara petugas di lapangan dengan masyarakat yang nakal agar tidak bermain mata melakukan transaksi tanpa QR Code.

"Perlu ketegasan dalam pelayanan dari tiap-tiap SPBU, yang harus ditingkatkan. Jika ada pembelian di luar perangkat gawai yang ada, apa yang harus dilakukan oleh para petugas di lapangan, tindakan itu diperlukan agar tidak menjadi boomerang atas tindak pelayanan terhadap konsumen tersebut," kata Anwar saat dihubungi Bangkapos.com, Selasa (21/2/2023).

Anwar menambahkan hal itu menjadi sangat penting dan harus diantisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan atas BBM Bersubsidi.

Dosen Hukum Tata Negara (HTN) FH Universitas Bangka Belitung (UBB) mengatakan meski sosialisasi yang dilakukan oleh pemangku kebijakan sudah cukup baik tinggal bagaimana pelaksanaan di lapangan.

Ini karena masih ada masyarakat belum paham mengapa harus menggunakan QR dalam pembelian BBM Bersubsidi tersebut.

"Diperlukan adanya antisipasi terhadap masyarakat awam yang tidak tahu atau tidak mengetahui terkait penggunaan QR tersebut. Terutama jika ada masyarakat yang belum memiliki aplikasi tersebut, jangan sampai malah justru mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat menjadi terhambat," tambah Anwar.

Baca juga: Proses Muncul QR Code Butuh Waktu, Pertamina Pastikan Masyarakat Tetap Bisa Beli BBM Subsidi

Sebagai akademisi menurutnya, pembatasan pembelian berbasis data ini menunjukan kebijakan pemerintah agar pengguna BBM subsidi ini memang benar-benar masyarakat yang dipandang layak untuk menerima subsidi. 

"Tujuan digunakannya sebuah aplikasi, tentu untuk mengetahui porsi per kendaraan atas pembelian BBM subsidi. Pada pelaksanaan ujicoba penggunaan QR code ini sejatinya harus sudah dilakukan sejak lama, karena untuk mengukur keefektifan dan tepat sasaran terkait penggunaan BBM subsidi tersebut," tuturnya.

Terakhir dirinya menegaskan, karena tujuan menggunakan sebuah aplikasi untuk mengetahui porsi per kendaraan atas pembelian BBM subsidi tersebut, maka tingkat pelayanan dan ketersediaan pasokan juga harus seimbang.

"Pengguna juga harus memahami dan mematuhi bahwa kendaraan yang nota bene mewah tidak selayaknya menggunakan BBM subsidi. Kesadaran diri masyarakat harus juga dipahami menjadi sebuah budaya yang akhirnya masyarakat yang tergolong mampu tidak ikut menikmati subsidi ini," pungkasnya. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/ Rifqi Nugroho)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved