Berita Bangka

Habitat Ikan Endemik Babel Hancur, Tempalak Mirah dan Kelik Sulung Terancam Punah

ada beberapa faktor yang menyebabkan terganggunya kelestarian ikan endemik Pulau Bangka, antara lain, adanya ikan invasif

Penulis: Suhendri CC | Editor: Kamri
IST/Dokumentasi Landa
Ikan kelik putih di Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung. Kini, populasinya mulai sulit ditemui di Bangka Belitung karena sejumlah faktor. Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung menyebutkan ada tujuh jenis ikan endemik Bangka Belitung (Babel) terancam punah. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Tujuh jenis ikan endemik Bangka Belitung (Babel) terancam punah. Ikan-ikan itu mulai sulit ditemukan di perairan Bangka Belitung.

Ketujuh jenis ikan endemik tersebut adalah Sundadanio gargula, Parosphromenus deissneri (gurami paros), Betta burdigala (tempalak mirah), Parosphromenus juelinae, Betta chloropharynx (tempala budu), Betta schalleri (tempalak mirah), dan Encheloclarias tapeinopterus (kelik sulung).

Demikian disampaikan Pembina Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung, Landa, Selasa (28/2/2023).

"Berawal dari komunitas, di sini kita belajar mencoba dan harus mengembangkan keberagaman endemik karena ketujuh jenis ikan statusnya di alam terancam punah," kata Landa.

"Dari data kami dan juga berdasarkan literatur yang sudah tercatat, ada 7 jenis ikan dan semuanya sekali lagi terancam punah," ujarnya.

Baca juga: Spot Mancing Paling Populer di Selatan Pulau Belitung, Didominasi Kerapu dan Ikan Putih Ukuran Jumbo

Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terganggunya kelestarian ikan endemik Pulau Bangka.

Antara lain, adanya ikan invasif dan hancurnya habitat ikan endemik tersebut karena berbagai ulah manusia.

"Penyebabnya mulai dari hancurnya habitat dikarenakan oleh pertambangan, lalu perubahan-perubahan habitat karena perkebunan kelapa sawit, itu hanya menghabiskan hutan-hutan yang ada. Lalu juga mulai banyaknya ikan invasif, ini juga sangat memengaruhi jumlah ikan endemik Pulau Bangka," tutur Landa.

Pembina Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung, Landa.
Pembina Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung, Landa. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Atas dasar itu, Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung berupaya melakukan pelestarian dengan budi daya ikan endemik. "Untuk budi daya, kita punya kolam untuk menjinakkan indukan yang kita ambil di alam. Kita jinakkan lalu kita pelajari untuk kita lakukan budi daya," kata Landa.

Baca juga: Ikan Paling Beracun dan Mematikan, Namun Berguna untuk Mengurangi Rasa Sakit Kronis Pasien Kanker

Dalam upaya melestarikan ikan endemik tersebut, pihaknya juga membutuhkan dukungan masyarakat dan peran pemerintah untuk meningkatkan kepedulian. "Semoga masyarakat dapat tergerak kembali mengenal ikan endemik, biar tumbuh rasa cinta dan kepedulian," ucap Landa.

"Pemerintah juga bersama-sama kolaborasi melakukan pengembangan secara bersama-sama, penegakan hukum tentang larangan ikan baik penangkapan atau masuknya ikan invasif," lanjut dia. (riz)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved