Berita Pangkalpinang
Dilema Pengusaha Thrifting di Pangkalpinang, Cemas Larangan Pemerintah, Padahal Produk Kian Diminati
Presiden Joko Widodo menyatakan melarang bisnis baju bekas impor atau thrifting yang saat ini tengah populer di masyarakat.
Belakangan usaha thrift shop makin marak. mulai dari peminatnya hingga pedagang yang melihat peluang bisnis.
Hal ini dapat terlihat langsung dari banyaknya toko pakaian bekas di Pangkalpinang.
Lantas mengapa peningkatan gaya berbelanja thrifting kian diminati?
Angel (24), seorang warga mengaku, salah satu keunggulan dari belanja thrift adalah harganya yang murah.
Keinginan untuk mendapatkan pakaian unik atau model yang menarik dengan harga yang terjangkau menjadi faktor utama thrift shop dipilih.
"Malah kadang thrift shop menjual pakaian branded (bermerek, red) dengan harga miring. Karena pada dasarnya, terus pakaian-pakaian bekas ini dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga di toko resmi," sebut Angel kepada Bangkapos.com, Jumat (17/3/2023).
Dia juga mengakui, ketika berbelanja barang branded yang diinginkan, meskipun bekas, ada kepuasan tersendiri bagi para penikmatnya.
"Thrifing menantang kreativitas dalam styling. Ada unsur suprise dalam berbelanja thrift. Jadi kadang belanja barang branded yang tidak sama atau tidak pasaran seperti orang lain, karena produk di thrifting pastinya hanya satu, bukan stok banyak," jelasnya.
Senada dengan Angel, Rovi juga mengaku kerap membeli barang thrifting lantaran harganya yang lebih murah namun kualitas bagus.
"Kadang orang-orang malah tidak tahu kalau yang dipakai adalah barang bekas, karena memang kualitasnya masih bagus juga, terus harganya murah. Itu sih jadi alasan pengin beli baju thrift," ungkap Rovi.
Ia menyayangkan pemerintah harus melarang penjualan baju bekas padahal peminatnya sudah banyak.
"Kalau orang yang seperti kami penghasilan masih pas-pasan ini, belanja thrift sangat menguntungkan. Kalau yang belanja barang baru mestinya sudah ada pasarnya sendiri," tambahnya.
Didatangkan Antar Daerah
Kabid Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Disperindag Babel), Fadjri Djagahitam, mengungkapkan sulit untuk menyatakan baju bekas di Bangka Belitung adalah impor.
Pasalnya, baju-baju bekas yang diperjualbelikan di Bangka Belitung itu didatangkan antar daerah, bukan langsung dari luar negeri.
Disdukcapil Pangkalpinang Siaga KTP di Hari Pencoblosan Pilkada Ulang |
![]() |
---|
Sekda Pangkalpinang Imbau Warga Tak Panik Hadapi Kenaikan Harga Beras Medium |
![]() |
---|
Usai Rakor Harga Beras Naik Melebihi HET, Pemkot Pangkalpinang Langsung Sidak ke Distributor |
![]() |
---|
Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025 Masuk Masa Tenang, KPU Tertibkan APK, Libatkan Tujuh Tim |
![]() |
---|
Program Pelatihan Kerja 2025 Ditutup, Peserta Diharapkan Bisa Membuka Wirausaha di Pangkalpinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.