Berita Pangkalpinang

Ombudsman dan PLN UIW Babel Jawab Pertanyaan Publik Soal Problem Kelistrikan, Simak Penjelasannya

Dalam Ngopi Sob, Kepala Perwakilan Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy, mengemukakan pihaknya menerima berbagai keluhan dari masyarakat.

Penulis: Sela Agustika | Editor: Novita
Bangkapos.com/Sela Agustika
Pemimpin Redaksi Bangka Pos, Ibnu Taufik Juwaruyanto (tengah) bersama Kepala Perwakilan Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy (kanan), dan GM PLN Induk Unit Wilayah Bangka Belitung, Ajrun Karim (kiri) saat Ngopi Sob, Selasa (28/3/2023). 

"Ombusdman akan melakukan langkah kedepan dan kawal terus hasil investigasi pihak terkait menyangkut penyebab dan tindak lanjut seperti apa," ujarnya.

Masih Andalkan Pasokan dari Sumatra

Menindak lanjuti pertanyaan masyarakat, GM PLN IUW Babel, Ajrun Karim, menjelaskan, sistem kelistrikan di Bangka memang masih mengandalkan pasokan dari Sumatra.

Dia mengemukakan, kapasitas daya mampu PLTU saat ini hanya 2×25 atau sebesar 50 Megawatt (MW). 

Sedangkan kebutuhan beban puncak saat ini sekitat 200 MW atau hanya menyuplai 25 persen dari kebutuhan di Pulau Bangka.

Kata Ajrun, kerusakan yang terjadi pada lima tower yakni 36,37,38 39, dan 40, merupakan gardu induk Kenten dan Tanjung Api-Api yang juga menjadi saluran untuk Sumatra.

"Jadi ketika terjadi kerusakan pada lima tower di jalur Kenten dan Tanjung Api-Api, 40 hingga 50 persen listrik hilang di Bangka. Sehingga mengharuskan kita melakukan pemadaman karena defisit listrik, mengingat beban yang ada di masing-masing pembangkit PLTU, PLTD, dan lainnya, tidak bisa memenuhi beban puncak yang mencapai 200 MW," jelas Ajrun.

Berdasarkan indikasi yang dilihat dari aplikasi, Ajrun menuturkan, penyebab kerusakan tersebut terdeteksi ada nokta hitam yang menunjukkan ada petir.

Sedangkan indikasi lainnya berdasarkan data BKMG, pada waktu tersebut Palembang atau kawasan Kenten terjadi hujan deras.

"Untuk indikasi penyebab kerusakan masih dilakukan penyelidikan. Namun berdasarkan nokta hitam memang ada petir. Dan untuk material tower ini sudah didesain sedemikian rupa," ujarnya.

Sementara mengenai manajemen pemadaman listrik bergilir, Ajrun menuturkan, proses pemadaman dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Yakni lamanya pemadaman, jam pemadaman, dan titik atau lokasi pemadaaman.

"Pemadaman dilakukan pada lokasi yang tidak vital, seperti misalkan di rumah sakit, lapas, ini menjadi prioritas. Dan kita juga memaksimalkan sistem pembangkit dan untuk non pembangkit kita lakukan intimigasi resiko apa yang harus dilakukan," terangnya.

Sebagai antisipasi kelistrikan di Pulau Bangka, PLN terus berupaya agar tidak terjadi pemadaman melalui berkoordinasi dengan pusat.

"Untuk antisipasi, kita berkirim surat ke pusat agar tidak bergantung ke kabel laut, minimal ada tambahan 25 MW atau 85 persen Pulau Bangka bisa mandiri dan sumber pembangkit listrik di Pulau Bangka tidak defisit," tuturnya.

Ajrun mengatakan, PLN terus berusaha dan berupaya untuk meningkatkan kelistrikan di Pulau Bangka mulai dari distribusi, transmisi agar minim ganguan untuk internal Pulau Bangka.

"Kami PLM berkomitmen dan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik. Segala masukam dan kritikan kami terima," ucapnya. (Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved