Berita Pangkalpinang
Basarnas Bangka Belitung Evakuasi Warga Filipina dari Laut Jawa
Warga Filipina tersebut sebelumnya membutuhkan evakuasi medis (medevac) saat MV Gudali Express berada di perairan Jawa.
Penulis: Suhendri CC | Editor: Kamri
POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang atau Basarnas Bangka Belitung berhasil mengevakuasi Edmo Forondo (61), anak buah kapal (ABK) MV Gudali Express, Sabtu (1/4/2023).
Warga Filipina tersebut sebelumnya membutuhkan evakuasi medis (medevac) saat MV Gudali Express berada di perairan Jawa.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengatakan, pihaknya mengerahkan KN SAR Karna dari dermaga PTS Pangkalbalam menuju lokasi.
Kemudian melakukan medevac terhadap ABK MV Gudali Express pada Jumat (31/3/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kapal kargo berbendera Singapura tersebut dalam pelayaran dari Tanjung Priok menuju Pasir Gudang Malaysia.
"Sekitar pukul 21.48 WIB, KN SAR Karna tiba di lokasi intercept, tender ship to ship, selanjutnya proses evakuasi kru yang mengalami sakit," kata I Made Oka Astawa, Sabtu (1/4/2023).
"Pada pukul 22.20 WIB, proses evakuasi dari MV Gudali Express ke KN SAR Karna selesai. Untuk kondisi korban (Edmo Forondo--red) sadar, tidak dapat berbicara hanya bisa menggerakkan bagian tubuh kaki dan tangan sebelah kanan, sebelah kiri tidak dapat merespons," ujarnya.
Selanjutnya, pada pukul 22.48 WIB, KN SAR Karna bertolak dari lokasi untuk kembali menuju dermaga di Pangkalbalam.
Sekitar pukul 01.50 WIB, KN SAR Karna tiba dan bersandar di dermaga Pelindo.
Tak lama berselang, Edmo Forondo warga Filipina itu dibawa ke Rumah Sakit Kalbu Intan Medika (KIM) Pangkalpinang.
Ia dibawa menggunakan ambulans milik Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang.
"Pukul 02.30 WIB, proses evakuasi selesai, dilaksanakan debriefing, unsur terlibat kembali ke kesatuan masing-masing. Selanjutnya, KN SAR Karna sandar kembali ke dermaga PTS Pangkalbalam. Proses evakuasi berjalan aman dan lancar," kata I Made Oka Astawa.
Kapal Nelayan Ditabrak Tongkang
Sementara di lain tempat, kecelakan laut terjadi kawasan perairan Karang Rangkorek sekitar 20 Mil dari Muara Air Kantung Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka Minggu (2/4/2023).
Kapal nelayan Kapal KM Anggrek 1 yang sedang lego jangkar ditabrak tongkang tempat muatan yang digandeng oleh tugboat dinihari saat suasana masih gelap gulita.
Kedua nelayan berhasil diselamatkan kapal compreng.
Sedangkan rekannya tidak bisa berenang hilang di laut.
Nelayan yang hilang bernama Junaidi (20).
Sedangkan Eka (46) dan nakhoda kapal Marzuan (55) berhasil selamat.
"Ditabrak tongkang lagi lage jangkar kami diseret dibawah tongkang sekitar 30 menit baru bisa muncul ke perrmukaan terus ku berenang ke kapal kami yang la pecah tapi masih terapung," kata Eka ABK kapal nelayan KM Anggrek 1 yang selamat
Berdasarkan penuturan korban selamat, peristiwa tersebut bermula saat kapal nelayan KM Anggrek 1 bertolak mencari ikan menggunakan jaring di kawasan Karang Rangkorek sekitar 20 mil dari Muara Air Kantung Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka tempat mereka bertolak.
Setelah sempat menyebar jaring dan mengangkatnya kurang membuahkan hasil.
Kemudian diputuskan mencari lokasi baru.
Sabtu (1/4/2023) malam, mereka lego jangkar pukul 20 00 WIB di kawasan Karang Rangkorek ditilik 01°.38'.840" LS 106°.22'.778" BT sembari mempersiapkan diri dan istirahat.
Setelah beristirahat kemudian bangun makan sahur Minggu (2/4/2023) dini hari mereka mulai mempersiapkan diri pukul 04.45 untuk menjaring ikan pagi harinya.
Saat itu Marjuan berada di belakang kemudi, sedangkan Eka dan Junaidi berada di buritan kapal.
Tiba tiba Marjuan langsung replek berusaha menghidupkan mesin kapal setelah mendengar teriakan rekannya.
"Hidup mesin, hidupkan mesin ada tongkang nah waktu dengar itu langsung replex hidupkan mesin tau tau duar kami la ditabrak dan masuk kebawah tongkang dalam air," kata Marjuan
Selanjutnya ketiga nelayan ini tak dapat berbuat banyak dan pasrah setelah hampir 30 menit kapal mereka yang tertabrak tongkang berada dalam air dan muncul diburitan kapal dalam kondisi pecah dan terbalik.
Marjuan dan Eka kemudian berusaha menggapai bangkai kapal berlindung agar tidak hanyut.
Namun rekannya Junaidi hilang di laut.
Barulah saat hari mulai terang disekitar pukul 07.00 WIB mereka terlihat oleh ABK kapal nelayan compreng dan diselamatkan.
Tim SAR gabungan dari Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Sat Polairud Polres Bangka, BPBD Bangka, Basarnas Bangka Belitung, Sat Brimob Polda Kepulauan Bangka Belitung dan Laskar Sekaban berkoordinasi guna menjemput dari Pos Sandar Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung di Jelitik.
Setelah dilakukan penjemputan menggunakan kapal speed lidah Marjuan dan Eka dibawa dari kapal nelayan compreng yang menyelamatkan dan tiba Pos Sandar Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung pukul 13.20 WIB.
Keduanya tidak hanya mengalami luka luka ringan berupa lecet di beberapa bagian tubuh.
"Saat ini kita melakukan koordinasi guna melakukan pencarian korban yang hilang bersama Tim SAR gabungan dari berbagai intansi termasuk mengerahkan kapal kapal nelayan membantu pencarian," kata Ridwan Kepala BPBD Bangka. (riz/die)
I Made Oka Astawa
Basarnas Bangka Belitung
warga Filipina
KN SAR Karna
MV Gudali Express
kapal nelayan
| Wali Kota Prof. Udin Ajak Guru Aktif di Medsos Bangun Citra Positif PGRI di Era Digital |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ingatkan Generasi Muda Agar Kuat Hadapi Perubahan Zaman |
|
|---|
| Momen Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Pangkalpinang Ajak Pemuda Memperkuat Persatuan |
|
|---|
| Pangkalpinang Fokus Gali Potensi Lokal Hadapi Defisit APBD 2026 |
|
|---|
| Perkuat Fondasi Fiskal Daerah, Wali Kota Pangkalpinang Sampaikan Nota Keuangan APBD 2026 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.