Berita Belitung

Gerhana Matahari Hibrida Terjadi Besok, Akademisi: Jangan Melihat Secara Langsung

Fenomena GMH baru akan terulang atau bisa diamati lagi dari Indonesia pada 26 tahun mendatang, tepatnya 25 November 2049.

|
solarseven/Dreamstime.com
Ilustrasi Gerhana Matahari-Gerhana Matahari. 

Di sisi lain, waktu mulai gerhana paling akhir terjadi pada Pukul 10.43 WIB di Meureudu, Aceh.

Puncak gerhana Matahari juga terjadi dalam waktu yang berbeda-beda. Waktu puncak gerhana paling awal terjadi di Tua Pejat, Sumatera Barat, yaitu Pukul 10.40 WIB. 

Wilayah yang mengalami waktu puncak gerhana paling akhir ialah Jayapura, Papua, yaitu Pukul 14.04 WIT.

Melansir dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), GMH yang akan terjadi pada 20 April 2023 akan berlangsung selama 3 jam 5 menit mulai dari durasi kontak awal hingga akhir jika diamati dari Biak, dengan durasi fase tertutup total 58 detik. 

Apabila diamati dari Jakarta, durasi dari kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit. Namun, persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39 persen jika pengamatan dilakukan di Jakarta.

Pengajar Astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi mengingatkan masyarakat agar tidak melihat gerhana Matahari secara langsung.

"Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," jelas mantan Kepala Observatorium Bosscha ITB tersebut dalam Gelar Wicara Gerhana Matahari Hibrida 2023 yang diselenggarakan oleh Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Kamis (6/4/2023) dilansir dari situs BRIN.

Kemenag Imbau Laksanakan Salat Kusuf

Kantor Kemenag Kabupaten Belitung mengimbau agar masjid-masjid dapat melaksanakan salat sunnah kusuf atau salat gerhana matahari. 

"Kami mengimbau agar masjid-masjid bisa melaksanakan salat sunnah kusuf sesuai dengan jadwal lintasan gerhananya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung, Masdar Nawawi pada Rabu (19/4/2023). 

Gerhana matahari hibrida merupakan gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana yang berbeda, yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena. 

Gerhana tersebut dimulai dengan gerhana matahari cincin berubah menjadi gerhana matahari total (GMT), kemudian kembali menjadi gerhana matahari cincin dalam waktu singkat. 

Dilansir dari kompas.tv, gerhana matahari sejatinya bukanlah peristiwa langka. Setiap tahun setidaknya terjadi 2-5 kali gerhana matahari.

Namun menjadi istimewa karena hanya di daerah-daerah tertentu peristiwa tersebut bisa disaksikan. 

Artinya, masyarakat yang tinggal di satu wilayah tertentu dalam seumur hidup belum tentu bisa menyaksikan gerhana matahari. 

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved