Sifilis di Babel Meningkat, Tertular ke Anak-anak, Bumil Wajib Skrining, 'Jajan' Berisiko Tinggi

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bangka Belitung (Babel) penyakit sifilis terjadi kenaikan.

Tercatat pada tahun 2021, ada 28 orang dengan rincian 10 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

Pada tahun 2022, ada 36 orang dengan rincian 14 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

Data tahun ini hingga bulan Mei 2023, ada 36 orang dengan rincian 14 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

Dari total tersebut pada tahun 2023 ini, ada 2 orang anak-anak yang terdeteksi menderita penyakit sifilis ini.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bangka Belitung, Evaluasi, mengaku penyakit sifilis ini menjadi perhatian dinkes.

Dia tak menampik anak-anak berpotensi tertular penyakit ini.

"Infeksi menular seksual ini rentan menyerang anak terutama bayi, melalui penularan dari ibu ke bayi," ujar Evaluasi, Senin (22/5/2023).

Untuk mengantisipasi penularan pada anak-anak, ibu hamil sudah diwajibkan untuk melakukan skrining.

"Kebijakan saat ini adalah semua ibu hamil wajib diskrining pemeriksaan HIV, sipilis dan hepatitis B, karena tingginya risiko penularan dari ibu ke bayi dalam kandungannya,

jika ditemukan ibu hamil yang positif tentunya harus segera diintervensi dengan pengobatan, baik pada ibu hamil, maupun nantinya pada bayi yang dilahirkan," katanya.

Dia menjelaskan infeksi sipilis disebabkan oleh bakteri jenis Treponema pallidum yang sering menyerang  orang dewasa.

"Terutama yang sering ganti pasangan saat berhubungan intim tanpa menggunakan pelindung," lanjutnya.

Persedian obat-obatan untuk penyakit ini pun aman dan sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten kota.

"Obat sifilis tersedia di layanan fasilitas kesehatan dan semua puskesmas sudha membuka layanan IMS nya," katanya.