10 Negara dengan Mata Uang Terlemah di Dunia 2023, Rupiah Indonesia Nomor Berapa?

POSBELITUNG.CO -- Setiap negara di dunia memiliki mata uangnya masing-masing.

Rupiah (IDR) merupakan satu di antara mata uang yang diakui dan digunakan, khususnya di Indonesia.

Mata uang merupakan alat pembayaran yang sah dan digunakan oleh pemerintah serta masyarakat di suatu negara untuk kegiatan ekonomi.

Adapun mata uang setiap negara di dunia memiliki nilai tukar yang berbeda-beda.

Umumnya, dollar Amerika Serikat menjadi mata uang yang menjadi referensi dalam pertukaran uang secara global.

Nilai tukar uang sendiri dapat berubah-ubah dalam periode waktu tertentu.

Lalu, apa mata uang terlemah dari dollar AS atau yang nilai tukarnya paling rendah di dunia pada 2023?

Baca juga: Spek HP OPPO A17: Helio G35, RAM 4GB+4GB, Kamera 50MP, Cek harga HP OPPO di Juli 2023

Baca juga: Kalender 2023, Daftar Tanggal Merah Juli 2023, Lengkap Libur Nasional dan Hari Besar Internasional

Baca juga: Sederet Nama-nama Pemain Top Eropa yang Kini Resmi ke Liga Arab Saudi Bersama Cristiano Ronaldo

Mata uang terendah di dunia 2023

Dilansir dari Forbes, berikut 10 negara dengan mata uang terlemah pada 2023:

Sebagai catatan, Kompas.com mengumpulkan data kurs melalui Exchange Rates per 3 Juli 2023.

1. Rial Iran (IRR)

• 1 USD = 42.250 IRR
• 1 IRR = 0,00002367 USD

Nilai Rial Iran jatuh karena berbagai faktor seperti Revolusi Islam pada 1979, penarikan investor asing, pelaksanaan program nuklir, dan perang Iran-Irak.

2. Dong Vietnam (VND)

• 1 USD = 23.641 VND
• 1 VND = 0,00004230 USD

Vietnam dulu menerapkan sistem ekonomi terpusat, yaitu kebijakan perekonomian ditentukan pemerintah.

Baca juga: Benarkah Higgs Domino Dihapus dari Play Store? Ternyata Bukan Dihapus, Ini yang Terjadi

Baca juga: Cek Harga HP OPPO di Akhir Juni 2023, Oppo A Series, Reno hingga Find N2 Flip yang Kaya Fitur

Baca juga: Siswa SMAN 3 Semarang Ini Pilih UC Barkeley, Padahal Diterima di 21 Universitas Top Luar Negeri

Sekarang, negara ini mulai menerapkan ekonomi pasar dengan harga ditentukan pasar terbuka.

Namun, Vietnam masih butuh proses memperbaiki ekonomi negara.

3. Leone Sierra Leone (SLL)

• 1 USD = 19.750 SLL
• 1 SLL = 0,000051 USD

Leone adalah mata uang negara Sierra Leone di Afrika Barat.

Di negara-negara Afrika, banyak masalah menyebabkan keuangan merosot seperti skandal keuangan, korupsi, konflik, bahkan penyakit Ebola.

4. Kip Laos (LAK)

• 1 USD = 19.013 LAK
• 1 LAK = 0,00005260 USD

Kip Laos bukanlah mata uang yang didevaluasi tetapi mata uang yang memang memiliki tingkat rendah sejak diperkenalkan pada tahun 1952.

Baca juga: Rendy Kjaernett Bersujud Cium Kaki Sang Ibu setelah Akui Selingkuh dengan Syahnaz

Baca juga: Putri Ariani Dapat Royalti Besar Seumur Hidup untuk Lagu Ciptaannya, Ternyata Dulu Dibayar Beras

Baca juga: Kerusuhan Perancis Meluas, WNI Diminta Waspada, Toko Dijarah dan Rumah Wali Kota Dibakar

Namun, selama bertahun-tahun nilai mata uang kip telah meningkat. Ditambah, kereta api direncanakan akan menghubungkan Beijing ke Laos, yang mungkin menarik investor ke negara kecil ini.

5. Rupiah Indonesia (IDR)

• 1 USD = 15.041 IDR
• 1 IDR = 0,00006649 USD

Nilai uang Indonesia mengalami devaluasi atau penurunan karena cadangan devisa berkurang dan penurunan harga komoditas ekspor.

6. Som Uzbekistan (UZS)

• 1 USD = 11.472 UZS
• 1 UZS = 0,00008717 USD

Pandemi Covid-19 dan penurunan output industri di Uzbekistan menyebabkan ketidakpastian ekonomi.

7. Franc Guinea (GNF)

• 1 USD = 8.560 GNF
• 1 GNF = 0,0001168 USD

Guinea harus menghadapi korupsi dan ketidakstabilan politik sehingga melemahkan mata uang.

8. Guarani Paraguay (PYG)

• 1 USD = 7.231 PYG
• 1 PYG = 0,0001383 USD

Perekonomian Paraguay menurun akibat inflasi, tingkat pengangguran tinggi, peningkatan kemiskinan, dan korupsi.

9. Shilling Uganda (USH)

• 1 USD = 3.653 USH
• 1 USH = 0,00027 USD

Kebijakan Uganda, termasuk soal imigrasi, berdampak negatif terhadap perekonomian dan pembangunan negara.

10. Dinar Irak (IQD)

• 1 USD = 1.304 IQD
• 1 IQD = 0,0007667 USD

Sejak 1990, inflasi membuat nilai mata uang Irak menurun.

Negara ini juga menghadapi ketidakstabilan politik.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com