Belum Ditemukan Hewan atau Manusia Suspek Rabies di Bangka Selatan

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Nurudin menegaskan bahwa daerahnya masih berstatus bebas penyakit rabies.

Menurutnya, sampai sejauh ini di Bangka Selatan belum ada temuan hewan maupun manusia yang dilaporkan suspek rabies.

Begitu pula dengan kasus gigitan anjing liar belum didapati di Bangka Selatan. Terlebih sejak Januari sampai Juli 2023 ini.

"Alhamdulillah, Kabupaten Bangka Selatan masih bebas dari wabah rabies," kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (7/7/2023).

Nurudin memaparkan, penyakit rabies merupakan penyakit zoonosis. Artinya, penyakit tersebut dapat berpindah dari hewan ke hewan lainnya.

Bahkan tak jarang dalam beberapa kasus penyakit rabies menyebabkan kematian pada manusia. Tak hanya itu, hewan yang suspek rabies biasanya akan menunjukan perilaku aneh.

Misalnya hewan yang semula cenderung lebih aktif akan berubah menjadi tenang. Kebalikannya, jika hewan biasanya terlihat tenang justru akan lebih aktif.

Hewan suspek rabies cenderung menggigit benda apa saja yang terlihat bergerak, tak terkecuali manusia.

"Karakter hewan yang suspek rabies biasanya cenderung ganas dan tidak menurut kepada pemiliknya," jelas Nurudin.

Lebih jauh ungkapnya, lazimnya gigitan hewan yang suspek rabies memang bisa berpindah ke manusia. Virus rabies akan bertahan di tempat gigitan selama masa inkubasi sekitar dua minggu.

Setelah itu virus akan menuju saraf pusat dan otak kemudian menyebar ke seluruh organ tubuh.

Untuk gejala pada manusia biasanya flu, demam dan mual muntah. Selanjutnya akan merasakan gejala lainnya atau lebih aktif.

Pada fase itu baik manusia maupun hewan yang terkena rabies akan menghasilkan air liur berlebih. Sekaligus merasa sakit saat menelan air.

Rasa sakit itulah yang membuat orang terkena rabies terkesan takut dengan air. Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat, biasanya pengidap rabies bisa meninggal dunia.

"Untuk hewan gejala rabies harus dideteksi secara medis. Ketika sudah panas dan demam maka petugas akan mengecek lebih lanjut, apakah hewan tersebut suspek atau tidak," urainya.