Kapal Tenggelam di Selat Bangka
Awak KLM Berkah Pandawa Setia Terombang-ambing 12 Jam di Selat Bangka, Sempat Khawatir Ada hiu
Peristiwa tenggelamnya KLM Berkah Pandawa Setia di peraian Selat Bangka, masih melekat di ingatam Arianton (43), Kapten KLM Berkah Pandawa Setia.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
Telepon Istri
Saat pertama kali tiba di daratan, Arianton, tampak hilir mudik, sibuk meminjam handphone milik warga setempat.
Ia ingin untuk memberikan kabar anak istrinya yang ada di Provinsi Riau.
Dering telepon sempat terdengar beberapa kali, hingga akhirnya suara seperti seorang perempuan terdengar dari sebuah handphone yang digenggamnya.
Rasa haru begitu terasa ketika mendengar percakapan keduanya dari balik telepon,
Arianton tak kuasa menahan air matanya. Dengan suara bergetar ia menceritakan kepada orang yang berbincang di dalam telepon itu.
Hingga akhirnya percakapan keduanya harus terhenti usai Arianton hendak dimintai keterangan.
Arianton menceritakan pengalamannya usai 12 jam terombang-ambing di perairan Selat Bangka.
Semua, bermula usai kapal bertonase 235 GT bermuatan 450 ton sagu dan 50 bal baju itu berlayar dari Pelabuhan Selatpanjang menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara pada Jumat (14/7/2023) lalu, dengan jarak tempuh 146 mil.
KLM Berkah Pandawa Setia membawa tujuh kru kapal yakni Endri, Hendri, Endri, Endra, Aprizal, Topik, dan Edison, dinakhodai Arianton.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Perjuangan Awak KLM Berkah Pandawa Setia, Sempat Putus Asa karena Tak Ada Kapal yang Mau Mendekat |
![]() |
---|
KLM Berkah Pandawa Setia yang Tenggelam di Selat Bangka Angkut 450 Ton Sagu |
![]() |
---|
Detik-detik KLM Berkah Pandawa Setia Tenggelam di Selat Bangka, Kapten Sempat Putar Haluan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: KLM Berkah Pandawa Setia Tenggelam di Selat Bangka, 8 ABK Diselamatkan Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.