Berita Pangkalpinang

Satu Hal yang Tak Pernah Habis, Kekayaan Energi Sosial dan Kesatuan

Kemudian era revolusi industry 4.0 dan kini  telah memasuki era society 5.0. Menurutnya sudah banyak perubahan dan peralihan. 

Penulis: Riki Pratama |
Bangkapos.com/Riki Pratama
Dandim 0413/Bangka, Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias. 

Seperti yang disampaikanya pada kegiatan, Smansa Leadership Tranining, pada Sabtu (12/8/2023) di SMA 1 Pangkalpinang.

"Alhamdulilah ada dua tema kami isi diberbagai sekolah, di Bangka Tengah, Bangka Induk dan Pangkalpinang mengenai wawasan kebangsaan dan kepemimpinan karakter," kata pria yang pernah ditugaskan, di Papua Nugini ini.

Ia menerangkan, pada wawasan kebangsaan, bagaimana negara Indonesia memiliki kekayaan nasional yang luar biasa, sehingga harus dipertahankan hingga akhir hayat.

"Kita diwariskan kekayaan yang sifatnya pendudukan, kekayaan populasi penduduk cukup tinggi. Apabila tidak dimanfaat baik akan dimanfaat pihak luar, menguasi alam, ekonomi mengarah ke jatuhnya NKRI. Kita harus tegas bersama seluruh pihak khususnya TNI sebagai komponen utama," katanya.

Ia mengajak, di era saat ini, masyarakat jangan mudah terkontaminasi oleh perkembangan zaman, terutana generasi milenial, Z bahkan Alfa, sebagai calon pemimpin masa depan.

"Intinya memberikan bekal, mudah mudahan dengan ada sedikit inspirasi dari tokoh nasional TNI AD, pengalaman saya bertugas di luar dan di dalam negara. Bahwa seorang pemimpin itu, memiliki seni dalam memimpin, dari memimpin dirinya dan orang lain," jelasnya.

Selama menjadi, Dandim 0413/Bangka, dikatakan, Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias, mengatakan, dirinya menerapkan kepemimpinan situasional.

"Kalau kepemimpinan itu teorinya banyak. Tapi menurut saya lebih pas menerapkan lebih ke situasional, bahasa kerennya fleksibel, bahasa lebih gaul lagi, seperti main layang-layang tarik ulur," jelasnya.

Ia juga memberikan, ilustrasi terkait bagaimana kepemimpinan. Seperti sekumpulan hewan rusa dipimpin seorang singa akan lebih ditakuti dan lebih baik. Daripada sekumpulan singa di pimpin oleh rusa.

"Pemimpin bukan hanya memimpin diri sendiri tetapi juga orang lain, sehingga mampu mengalahkan diri sendiri dan orang lain. Kalau dia sudah menghadapi oran lain takut maka tidak bisa mewarnai satuannya atau instansi," ujarnya.

Termasuk, dengan menghormati kearifan lokal di daerah setempat, menjadi hal yang perlu sangat diperhatikan dalam memimpin.

"Alhamdulilah saya suda tugas dan ditmpatkam di dalam dan luar negeri. Saya dan keluarga masih selamat, berada lingkungan GAM, karena tadi setinggi pangkat kita, jangan meninggikan di atas kearifan lokal, kita dibatasi kearifan lokal," pesannya.

Selama bertugas di Kabupaten Bangka, Firstya mengatakan telah banyak belajar, terkait kerukunan dan toleransi masyarakat Bangka Belitung.

"Banyak belajar dari Babel, mungkin saya telah berbagai tempat berdinas. Namun kali ini tugas lebih tenang, tidak terlalu banyak gejolak, walaupun ada.  Tetapi, tidak diberikan panggung besar. Inilah tugas para prajurit menjaganya," ucap pria kelahiran Rantau Prapat, 02-09-1978.

Riwayat Hidup Dandim 0413/Bangka

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved