Berita Bangka Selatan

Harga Cabai Semakin Pedas, Musim Kemarau Bikin Pasokan Berkurang

Kemarau yang berkepanjangan berdampak pada produksi sayur-sayuran, termasuk cabai. Harga cabai terus melambung, seperti yang terjadi di Toboali Basel

kompas.com
ILUSTRASI: Cabai Rawit 

POSBELITUNG.CO - Kemarau yang berkepanjangan berdampak pada produksi sayur-sayuran, termasuk cabai. Alhasil, harganya terus merangkak naik setiap harinya.

Seperti yang terjadi di Pasar Rakyat Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (Babel.

Kholifah (49) mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok telah terjadi sejak sepekan terakhir.

Kondisi ini diakibatkan oleh musim kemarau yang berdampak pada produksi sayuran termasuk cabai. Sehingga harga bahan pokok terus merangkak naik setiap harinya.

"Kenaikan harga sudah terjadi sejak seminggu ini," kata Khofifah, Rabu (23/8/2023).

Untuk harga cabai merah misalnya. Semula dijual seharga Rp35 ribu, kini naik Rp20  ribu sehinggamenjadi Rp55 ribu per kilogram.

Kemudian harga cabai rawit merangkak naik Rp15 ribu per kilogram, yang semula Rp50 ribu kini tembus Rp65 ribu per kilogram per 23 Agustus 2022.

Sementara untuk harga bawang merah justru mengalami penurunan, semula Rp30 ribu kini menjadi Rp28 ribu per kilogram.

Kemudian untuk harga bawang putih masih cenderung stabil Rp40 ribu per kilogram. Begitu juga harga tomat, semula Rp10 ribu per kilogram kini menjadi Rp15 ribu per kilogram.

"Yang naik signifikan itu cabai rawit sama cabai merah keriting. Naik sampai Rp15-20 ribu per kilogram," jelasnya.

Di samping itu lanjut dia, kenaikan ini disebabkan banyak petani cabai di berbagai daerah mengalami penurunan produksi.

Hal ini karena pengaruh cuaca ekstrem hingga pasokan ke pasar terbatas. Namun, untuk kebutuhan cabai yang masuk ke pasaran telah mengalami kekurangan.

Karena produksi petani mengalami penurunan hingga harga tinggi disebabkan dari cuaca buruk. Begitu pula untuk penjualan cabai selama sepekan terakhir, justru cenderung menurun. Lantaran banyak masyarakat yang mengurangi pembelian cabai.

"Karena musim kemarau jadi harga bahan pokok naik, karena rata-rata cabai ini dari luar. Pembeli juga sepi seminggu ini," ujarnya.

Lina (30), konsumen di pasar itu mengaku terpaksa membeli cabai merah meski harganya tinggi.

Kebutuhan tersebut untuk digunakan memasak makanan warung nasinya. Dengan kenaikan harga cabai itu, dirinya tak berani menaikkan harga makanan kepada konsumen.

"Ditakutkan mereka pergi jika harga dinaikkan," katanya.

(Posbelitung.co/Cepi Marlianto)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved