Ribuan KK di Bangka Belitung Masih BAB Sembarangan, di Belitung 19 Desa dan Belitung Timur Tidak Ada
Penularan penyakit melalui air seperti diare, kolera. Penularan penyakit terjadi karena sebagian besar praktik BAB sembarangan terjadi di dekat ...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
"BAB adalah perilaku yang tidak sehat, karena melakukan pencemaran lingkungan, seperti yang kita ketahui tinja adalah produk limbah akhir yang dihasilkan oleh sistem pencernaan, dibuang dari anus saat defekasi atau BAB yahg dikeluarkan dari tubuh sebanyak 1 atau 2 kali dalam sehari.
Bila dilakukan sembarangan akan mencemari lingkungan, tanah, udara dan air yang akan menyebabkan diare," ujar dr Riza, Jumat (25/8/2023).
Baca juga: Doriz Zarvita, Pemenang Lomba Mirip Mendiang Emma Ratna Puri Korban Jatuhnya Lion Air JT610
Baca juga: Oklin Fia Minta Maaf, Akui Menyesal Buat Konten Jilat Es Krim: Ini Teguran Allah, Sosok Pria Terkuak
Baca juga: Sambo Cs Resmi Dijebloskan ke Lapas Salemba, Putri Candrawathi Dieksekusi ke Lapas Pondok Bambu
Dia menghimbau agar masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan untuk menjaga lingkungan dan mencegah penularan penyakit.
"Masyarakat diharap juga membuat jamban yang ada septitank dan membiasakan cuci tangan memakai sabun setelah BAB," katanya.
Pemerintah provinsi dan daerah dalam hal ini juga harus mengatasi hal ini dengan memberi edukasi kepada masyarakat.
"Koordinasi dan dukungan dari berbagai stakeholder, keluarga, aparat desa, tokoh masyarakat, kader posyandu, LSM, petugas kesehatan, dan pemda setempat perlu untuk menangani hal ini," katanya.
Baca juga: HP OPPO Terbaru di Awal Agustus 2023, Harga dan Spek RAM-nya
Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Agustus 2023, Oppo A16 Turun Rp500 Ribuan dan A17 Turun Rp200 Ribu
Akibat BAB sembarangan
Di sisi lain, praktik BAB sembarangan memicu potensi sejumlah bahaya yang mengintai tak hanya individu yang melakukannya, tapi juga orang lain. Apa akibat yang ditimbulkan jika seseorang buang air besar sembarangan? Dilansir dari beberapa sumber, berikut dampaknya.
1. Meningkatnya penularan penyakit melalui air
Salah satu dampak dari BAB sembarangan adalah penularan penyakit melalui air.
Salah satu contoh terbanyak adalah diare. Diare dan penyakit lain yang terkait dengan BAB sembarangan paling banyak menyerang bayi di bawah lima tahun (balita) karena mereka sangat rentan terhadap penyakit.
Penularan penyakit terjadi karena sebagian besar praktik BAB sembarangan terjadi di dekat saluran air dan aliran sungai.
Masalah kesehatan bisa menjadi lebih parah air dari aliran sungai yang biasa dimanfaatkan untuk BAB sembarangan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum dan masak.
Hal tersebut akan memicu berbagai penyakit ditularkan melalui air seperti kolera, tifus, dan trachoma. Di daerah perkotaan, penularan penyakit dari BAB sembarangan biasanya melalui sistem drainase untuk mengalirkan air hujan ke saluran air yang alami.
2. Penularan penyakit tidak langsung
Selain penyakit yang ditularkan melalui air, ada pula potensi penularan penyakit secara tidak langsung, contohnya melalui lalat.
Murid PAUD dan TK Antusias Ikut Pawai di Kelapa Kampit Belitung Timur Meski Diguyur Hujan |
![]() |
---|
PT Timah Bantu Perbaiki Lapangan Voli Desa Rias Bangka Selatan, Beri Semangat Baru untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian 8 ABK KM Osela yang Pecah dan Tenggelam di Utara Pulau Gelasa |
![]() |
---|
LIPSUS - Modal Triliunan Rupiah Tapi Masih Tekor, Biaya Tambak Udang Vaname Tak Sebanding Pemasukan |
![]() |
---|
Kapal Nelayan Tenggelam Dihantam Gelombang Besar di Utara Pulau Gelasa, Hamzah 4 Hari Hanyut di Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.