Berita Bangka Selatan

Bupati Bangka Selatan Gelar Program Aik Bakung di Desa Serdang, Pemkab Gelontorkan Dana Rp52 M

Anggaran puluhan miliar siap digelontorkan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, untuk menyejahterakan masyarakat di daerah itu.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid dan Wakil Bupati, Debby Vita Dewi saat mengalami sejumlah warga Desa Serdang saat berkantor di daerah itu, Rabu (4/10/2023) sore. Pemkab Bangka Selatan menggelontorkan dana sebesar Rp52 miliar untuk pengembangan infrastruktur di daerah itu. 

TOBOALI, POSBELITUNG.CO - Anggaran puluhan miliar siap digelontorkan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, untuk menyejahterakan masyarakat di daerah itu. Di mana anggaran tersebut telah diprioritaskan guna pengembangan di beberapa bidang infrastruktur desa. Khususnya di Desa Serdang, Kecamatan Toboali.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan dana sebanyak Rp52 miliar untuk Desa Serdang. Dana tersebut baik diperoleh dari pemerintah pusat maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah setempat. Anggaran tersebut bahkan telah digelontorkan sejak beberapa bulan lalu.

"Untuk Desa Serdang anggaran yang berhasil kami perjuangkan di angka Rp52 miliar. Semuanya kita prioritaskan untuk beberapa hal penting," kata Riza, Kamis (5/10).

Riza mengungkapkan, dalam kegiatan Ajak Bupati Kite Sambang Kampung (Aik Bakung) edisi ke-13 di Desa Serdang, pihaknya memang banyak mendapatkan keluhan dari warga. Terutama ihwal peningkatan infrastruktur jalan penghubung antara setiap desa, antara Desa Serdang menuju Desa Rias. Di mana jalan penghubung kedua desa tersebut sudah mengalami kerusakan sejak belasan tahun lalu.

Namun baru tahun 2023 ini jalan puluhan kilometer tersebut diperbaiki dan ditingkatkan, menggunakan dana Instruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp49 miliar. Dana itu dialokasikan pemerintah pusat untuk membiayai perbaikan jalan penghubung kedua desa. Hal itu mengingat dua desa tersebut memiliki persawahan yang cukup luas, diharapkan mampu meningkatkan mobilitas hasil pertanian.

"Sering saya terima keluhan dan aduan dari masyarakat Serdang adalah jalan dari Desa Serdang, Lisin, Limus sampai ke Desa Rias itu menjadi keluhan yang sangat luar biasa. Tetapi tahun ini kita dapat dana Inpres Rp49 miliar dan sudah ada pemenang lelangnya," papar Riza.

Di samping itu lanjut dia, pada tahun ini pihaknya telah mengusulkan penambahan infrastruktur lain di Desa Serdang. Yakni pembangunan sekolah dengan dana Rp1,8 miliar dilanjutkan peningkatan jalan lingkar desa sebesar Rp200 juta. Semuanya siap direalisasikan pada tahun 2023 ini, sehingga pada akhir tahun semua infrastruktur tersebut dipastikan dapat dinikmati masyarakat.

Sehingga jika ditotal dana digelontorkan untuk Desa Serdang mencapai Rp52 miliar. Tak hanya itu, Pemkab juga memberikan hadiah berupa umrah gratis kepada masyarakat di daerah itu. Pemberian hadiah tersebut juga dinilai telah objektif, sesuai hasil survei di lapangan maka hadiah itu perdana diberikan dalam program Aik Bakung.

"Umrah itu terinspirasi dari Bu Wakil. Kita tidak tahu doa kita itu dijawab Allah lewat tangan siapa. Itu spontan, Beliau guru mengaji terlama dan banyak muridnya dan sebatang kara," ungkapnya.

Program Aik Bakung terus digiatkan, karena untuk menjemput pelayanan ke desa-desa. Lantaran jika masyarakat harus ke kabupaten terlalu jauh, kemudian akses dan biaya menjadi kendala. "Hari ini silakan datang ke Desa Serdang karena di sini seluruh pelayanan kami hadirkan dan jaraknya lebih dekat. Sehingga tidak begitu banyak memakan waktu dan saya pastikan semuanya gratis. Akan terlayani dengan baik karena kami langsung monitor langsung, saya turun ke lapangan," pungkas Riza.

Diketahui, hampir belasan tahun, Jalan Gang Buntu Desa Serdang, Kecamatan Toboali, tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah Bangka Selatan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu warga Desa Serdang Jum'ah (40) saat ditemui di lokasi jalan Gang Buntu Desa Serdang, Kamis (4/10).

"Jadi jalan ini hampir belasan tahun belum diaspal, dan bisa dilihat jalan kami masih batu agregat yang besar-besar. Tentunya bisa berbahaya bagi pengguna jalan," kata Jum'ah.

Dikatakan Jumah, panjang Jalan Gang Buntu ini kurang lebih 200 meter. Maka dari itu setidaknya jalan gang tersebut dapat diperbaiki oleh pemerintah setempat. Sebab jalan itu rutin dilewati masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. "Kami berharap jalan kami ini diaspal tahun ini, karena jalan ini memang sudah layak diaspal," harapnya. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved