Berita Pangkalpinang

169 Hutan dan Lahan Terbakar, 28 Rumah dan Toko Dilalap si Jago Merah

Tiga bulan terakhir, tercacat 169 kali kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pangkalpinang, Ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel

Istimewa
Ilustrasi kebakaran 

POSBELITUNG.CO - Tiga bulan terakhir, Agustus hingga Oktober 2023, tercacat 169 kali kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pangkalpinang, Ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Di antara kasus itu, dominasi api terjadi Kecamatan Bukitintan Pangkalpinang.

Kebakaran hutan dan lahan paling banyak terjadi pada Bulan September 2023 yang tercatat sebanyak 112 kali.

Sedangkan pada bulan sebelumnya, Agustus sebanyak 29 kali dan Oktober 2023 sebanyak 24 kali.

"Total 169 kebakaran hutan dan lahan itu paling banyak memang saat musim kemarau ini tiba dan rata-rata kebakaran terjadi di Kecamatan Bukit Intan," kata Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Pangkalpinang, Efran, Kamis (12/10/2023).

Sedangkan jumlah kebakaran rumah dan toko di Pangkalpinang sepanjang Tahun 2023 sebanyak 28 kali.

Di antara kasus-kasus kebakaran itu, kasus kebakaran hutan dan lahan masih mendominasi sepanjang tahun ini.

Baca juga : Biodata Jenderal Herzi Halevi, Akui Israel Kecolongan

Baca juga : Polisi Segera Periksa Ketua KPK Firli Bahuri, Diduga Lakukan Pemerasan pada SYL

Kasus kebakaran hutan dan lahan ini dikarenakan musim kemarau sehingga lahan mudah terbakar api.

"Kalau yang (kebakaran) rumah dan toko sebetulnya jarang sekali, yang banyak itu kebakaran hutan lahan. Dugaan kami karena lahan kering jadi sangat mudah sekali terbakar. Rata-rata kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh kelalaian masyarakat sendiri, kemudian menyebabkan api menjadi besar," jelas Efran.

Pihaknya berusaha mengimbau masyarakat untuk berhati-hati untuk tidak membakar sesuatu, seperti sampah di kawasan hutan atau lahan untuk berpotensi terjadinya kebakaran.

Guna mencegah terjadinya Karhutla, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan.

Masyarakat juga diimbau tidak membakar sampah di tengah hutan yang banyak dedaunan kering dan meninggalkan sumber api tanpa pengawasan karena itu sangat berbahaya. (Posbelitung.co/t2)

 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved