Mama Papah Top Lima KIPP 2023, Gagasan Pemkab Bangka Selatan Bersaing di Ajang Nasional

TOBOALI, POSBELITUNG.CO - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berhasil mengamankan satu posisi dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023. Di mana inovasi Mama Papah atau Mari Menabung Pakai Sampah berhasil masuk lima besar. Dipastikan inovasi tersebut dapat diikutsertakan dalam ajang inovasi nasional.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Agung Prasetyo Rahmadi mengatakan, inovasi Mama Papah telah masuk dalam lima besar KIPP tingkat provinsi. Hal itu sebagaimana tercantum dalam surat Pengumuman Nomor : 065/381/VI/ tentang Finalis Top Lima Inovasi Pelayanan Publik. Seperti yang diketahui sebelumnya inovasi pengelolaan sampah itu berhasil masuk 10 besar setelah mengalahkan 47 proposal inovasi lainnya.

"Alhamdulillah setelah masuk 10 besar, saat ini inovasi Mama Papah berhasil masuk top lima besar dalam ajang KIPP tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023," kata Agung, Rabu (8/11).

Agung Prasetyo mengungkapkan, inovasi Mama Papah ditetapkan masuk lima besar berdasarkan hasil pleno Tim Juri KIPP pada tanggal 3 November 2023. 10 inovasi pelayanan publik itu telah dilakukan tahap presentasi dan wawancara serta verifikasi lapangan. Dari pihak penyelenggara yakni Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak memberikan peringkat terhadap lima inovasi yang diajukan untuk mengikuti ke KIPP nasional.

Dengan masuk lima besar, otomatis inovasi tersebut berhak dan langsung diikutsertakan dalam KIPP nasional tahun 2023. Sembari terus mematangkan inovasi tersebut agar dapat maksimal. Seyogianya program ini untuk menyelesaikan permasalahan sampah di daerah. "Top lima inovasi pelayanan publik yang terpilih memang berdasarkan abjad. Jadi kita tidak tahu inovasi Mama Papah ada pada urutan berapa," jelas Agung.

Di samping itu lanjut dia, ada beberapa tujuan inovasi tersebut diutamakan. Khususnya guna memotivasi masyarakat agar dapat melakukan pemilahan sampah dari sumbernya langsung. Dengan begitu, harapannya sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah residu, atau sampah yang tidak dapat diolah dengan pemadatan, kompos, daur ulang materi atau daur ulang energi.

Dengan mengoptimalkan pemanfaatan bank sampah dapat mengurangi jumlah barang bekas pakai. Selain itu, menabung menggunakan sampah juga dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat. Program itu pula dinilai mampu menurunkan produksi sampah di tengah masyarakat walaupun belum secara signifikan.

"Saat ini sudah terdapat sekitar 200-an orang yang menjadi nasabah program Mama Papah. Mereka telah memahami apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai ekonomis," sebutnya.

Agar inovasi itu dapat berjalan lancar kata Agung, pihaknya telah melakukan sejumlah terobosan baru, dengan membangun bank sampah induk. Nantinya bank sampah induk akan diproyeksikan untuk menjemput tabungan sampah di setiap bank sampah unit. Begitu pula dalam memfasilitasi penjualan produk yang dihasilkan.

Sekaligus memberikan pembinaan kepada pengurus bank sampah unit. Supaya dapat kembali bersemangat dalam melakukan pengelolaan. Seraya mengolah sampah dari sumbernya dapat berjalan dengan baik, dan benar-benar terpadu. Dengan target setiap desa memiliki bank sampah masing-masing, guna memberdayakan masyarakat setempat.

"Program Mama Papah terus kita tingkatkan. Dari sebelumnya bank sampah Mama Papah berlokasi di belakang kantor DLH, mulai bulan depan pindah lokasi baru yang telah kita bangun. Kita juga mengoptimalkan setiap desa memiliki bank sampah," pungkas Agung. (u1)