Berita Bangka

Mengeluh Soal Aktivitas Tambang, Warga Desa Penagan Hadang Pj Bupati Bangka, M Haris

Mereka berani beraktivitas di sana dengan menyetorkan uang Rp 5 juta per unit dan 10 persen hasil juga disetor ke aparat oknum salah satu kesatuan.

Penulis: Deddy Marjaya |
Bangkapos.com/deddy marjaya
Pj Bupati Bangka M Haris saat mendengarkan keluhan nelayan Desa Penagan didampingi Kades Penagan dan Camat Mendobarat Selasa (14/11/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Banyak pekerja tambang dari luar daerah yang datang dan tinggal di Desa Penagan. Hal ini dikeluhkan warga Desa Penagan karena para pekerja tambang ini menetap dengan membangun camp maupun mengontrak rumah tanpa melapor.

Saat rombongan Penjabat (Pj) Bupati Bangka, M Haris menggelar kegiatan intervensi kesehatan stunting di Desa Penagan, sejumlah warga yang berprofesi sebagai nelayan ‘memaksa' Pj Bupati Bangka ini untuk mendengarkan keluhan mereka terkait aktivitas penambangan.

M Haris ditarik kesalah satu rumah untuk mendengarkan keluhan mereka terkait banyaknya pekerja tambang dari luar daerah yang datang dan tinggal di Penagan dan menetap dengan membangun camp maupun mengontrak rumah.

"Kami dak tau nak ngadu ke siapa lagi pak mohon pak bupati mendengarkan kami la kayak bukan orang kampung sini lagi la penuh orang dari luar. Mereka pun tidak mau melapor atau didata kami khawatir akan dampak dari kedatangan mereka ini," kata salah seorang warga

Warga yang menemui Pj Bupati Bangka M Haris juga sepakat dan meminta seluruh aktivitas penambangan di sana untuk disetop dan dilarang beroperasi. Apalagi warga Penagan tidak merasakan dampak yang baik dari tambang disana.

"Yang ada kami khawatir dampak negatifnya, kawasan tangkap nelayan jadi rusak belum lagi khawatir semakin banyak pendatang yang masuk ke Penagan tanpa melapor," kata warga

Warga lainnya mengatakan bahwa saat ini alat tambang yang beroperasi di Perairan Penagan sudah mencapai lebih dari 500 unit.

Mereka berani beraktivitas di sana dengan menyetorkan uang Rp 5 juta per unit dan 10 persen hasil juga disetor ke aparat oknum salah satu kesatuan.

"Ni la lebih 500 unit pak dan terus nambah karena tadi saja ada beberapa ponton baru datang ditarik kesini dipinggir pantai juga ada yang sedang merakit ponton," kata Ujang

Sementara Kades Penagan Ruslan Efendi membenarkan banyak pekerja tambang dari luar Penagan tidak pernah melapor mereka masuk dan tinggal di Desa Penagan.

"Mereka tidak mau melapor saat diminta identitas mereka menolak," kata Ruslan Efendi.

Menanggapi hal tersebut M Haris mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait untuk menghentikan aktifias tambang pasir timah di Perairan Penagan.

Namun M Haris meminta kepada masyrakat untuk tidak mengambil setoran dengan alasan apapun.

M Haris juga meminta masyarakat Desa Penagan untuk tidak terpancing melakukan hal hal yang malah menambah permasalahan baru.

"Dak usah pake emosi percayakah kepada saya nanti kita koordinasi dengan kepolisian dan TNI serta intansi terkait agar penambangan di Perairan Penagan dihentikan apapun alasannya nambang ilegal itu salah apalagi menimbulkan permasalahan di masyarakat," kata M Haris.

(Bangkapos.com/deddy marjaya)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved