Berita Belitung

Wilky Wijaya Raih Kesuksesan dari Perkembangan Sektor Pariwisata

Nama Wilky Wijaya memang sudah tidak asing khususnya di telinga pelaku usaha sektor pariwisata Belitung.

Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Wilky Wijaya hadir dalam program Caleg Bicara Pos Belitung yang dipandu host MC Tedja Pramana pada Selasa (14/11/2023). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Nama Wilky Wijaya memang sudah tidak asing khususnya di telinga pelaku usaha sektor pariwisata Belitung.

Wilky merupakan pemilik travel agent ternama yaitu belitungtour.net, sekaligus pegiat pariwisata yang sering berdiskusi sekaligus tergabung dalam organisasi pelaku pariwisata.

Bahkan bisnisnya kini sudah merambah di dunia event organizer yang sempat turut andil dalam event internasional DWG G20 di Belitung.

Berbekal pengalamannya itu, Wilky ikut serta dalam pesta demokrasi Pemilu 2024 yang mencalonkan diri sebagai legeslatif.

"Saya lahir di Belitung tanggal 30 Oktober 1984, bersekolah juga di sini mulai dari SD, SMP dan SMA. Lulus SMA, saya lanjut kuliah di Universitas Bina Nusantara," kata Wilky saat berbincang dalam program Caleg Bicara Pos Belitung berrsama host MC Tedja Pramana pada Selasa (14/11/2023).

Wilky sendiri merupakan anak kedua dari Hendra Wijaya pemilik generasi kedua Warung Kopi Ake di area KV Senang, Bundaran Satam Tanjungpandan, Belitung.

Awal mula Wilky terjun ke dunia pariwisata sekitar akhir 2007 silam. Waktu itu dirinya diminta saudaranya mendampingi rombongan dekan Universitas Pelita Harapan (UPH) berlibur ke Belitung.

"Bayangkan tahun itu, Laskar Pelangi belum ada, tapi mereka mau jalan-jalan ke Belitung. Saya diminta menyiapkan mobil sekaligus rute perjalanan selama mereka liburan ke Belitung," tuturya.

Pada kala itu, Wilky hanya berpikir tugasnya sebagai sopir mobil tanpa pengetahuan itinerary, rundown, guide, serta teknis dalam menjamu wisatawan.

Bahkan sapras di destinasi wisata masih sangat minim. Untuk hoping island pun, wisatawan menaiki perahu dari parak (tempat menjemur ikan asin) di Desa Tanjung Binga.

Karena ketika itu Pantai Tanjung Kelayang belum dibangun seperti sekarang ini.

Selain pantai, Wilky juga mengajak rombongan makan seafood di berbagai restoran dan menikmati secangkir kopi di warkop.

"Salah satu peserta rombongan itu ada bule dari Ukraina. Singkat cerita selama tiga hari dua malam, ternyata mereka merasa amazing dengan Belitung," tuturnya.

Bahkan rombongan tamu sempat mengatakan kepadanya jika Belitung memiliki potensi wisata yang luar biasa.

Sehingga Wilky disarankan menyusun paket tur wisata ke Belitung dan saat itulah dirinya mendapatkan ilmu pertama.

Akhirnya perlahan, Wilky mulai terjun ke dunia pariwisata hingga kini memiliki travel agent belitungtour.net.

"Karena efek domino dari pariwisata ini sangat banyak sekali dan banyak sektor yang ikut terdorong seiring perkembangannya," ucapnya.

Pandemi Covid-19 yang datang melanda Indonesia melumpuhkan sektor pariwisata yang sedang berkembang termasuk Belitung.

Wilky turut merasakan ketika pemerintah menerapkan lockdown dan orang dilarang berkumpul.

Namun ia tak hilang akal ketika kondisi tersebut. Wilky justru melihat peluang ketika banyak perusahaan BUMN maupun swasta yang mengadakan meeting maupun zoom meeting.

"Di situ mereka butuh penyelenggara untuk menyiapkan segala sesuatunya. Oleh sebab itu, saya bersama teman-teman membuat event organizer," kata Wilky.

Berkat jaringan travel dan kemampuan promosi yang handal, usaha baru Wilky kembali berjalan.

Hingga akhirnya membuka Big Organizer Belitung yang pernah terlihat side event DWG G20 beberapa waktu lalu.

Namun kini pasca pandemi, Wilky perkembangan bisnis pariwisata maupun EO masih terasa melambat. Meskipun masih berpotensi besar ke depannya.

Ia menilai kondisi tersebut dikarenakan jumlah penerbangan yang terbatas dengan harga tiket tinggi.

"Dengan empat flight apa yang bisa kita harapkan. Belitung ini pulau kecil tanpa solusi untuk penerbangan, dampaknya akan semakin luas," ungkap Wilky.

Ia menjelaskan, kondisi tersebut tidak bisa hanya di lihat dari sektor pariwisata tapi cakupan yang lebih luas.

Mahalnya tairf tiket juga akan berdampak pada dunia kesehatan, pendidikan dan lainnya.

"Bagaimana kita mau mengundang dosen dari luar, berobat ke luar kalau harga tiket mahal," kata dia.

Lalu, khusus sektor pariwisata dampaknya sangat luas.

Ia mengatakan, saat ini investasi hotel di Belitung tersedia 1.600 kamar dengan berbagai pilihan tipe.

Sementara, penerbangan hanya empat dengan jumlah ketersediaan kursi maksimal 100 pax per penerbangan.

"Kita kalkulasikan saja kalau empat flight full ada 400 wisatawan dalam sehari. Lalu dikonversikan satu kamar hotel diisi dua wisatawan, artinya hanya 200 kamar terisi dan terdapat kekosongan 1.400 kamar dalam sehari," jelaspnya.

Menurutnya, Belitung beruntung karena dominan investor hotel merupakan orang lokal. Sebab, kalau investor dari luar, mereka sudah lama berhenti dengan kondisi yang berlarut-larut seperti itu.

Wilky menyarankan masalah tersebut harus dibicarakan secara bersama-sama dan serius. Tidak bisa hanya satu pihak mengambil langkah sendiri meskipun tujuannya sama.

"Kita punya tokoh-tokoh lokal yang punya jaringan ke sana. Saya rasa dengan bicara kita bisa menyelesaikan itu," kata Wilky.

(Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved