Berita Pangkalpinang

Ekonomi Global Masih Dibayangi Gejolak, Perekonomian Babel Tumbuh Positif

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa ekonomi global dibayangi oleh gejolak akibat kondisi geopolitik dan perang dagang.

|
Penulis: Andini Dwi Hasanah |
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (29/11/2023) malam. 

POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Mengusung tema ‘Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional', Bank Indonesia (BI) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Rabu (29/11/2023) malam.

Agenda utama PTBI adalah penyampaian pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi, dan arah kebijakan ke depan serta penyampaian arahan Presiden Republik Indonesia mengenai kebijakan Pemerintah ke depan.

PTBI yang dilaksanakan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta itu saksikan secara virtual oleh masing-masing daerah, demikian juga di Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa ekonomi global masih dibayangi oleh gejolak akibat kondisi geopolitik dan perang dagang.

"Dunia masih terus bergejolak perang Rusia-Ukraina, Perang Dagang AS dan Tiongkok dan kini konflik Israel-Palestina," papar Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu (29/11/2023).

Tidak hanya itu, Perry mengungkapkan tantangan lainnya adalah fragmentasi geopolitik dan ekonomi. Akibatnya prospek ekonomi global meredup pada 2024 dan bersinar lagi pada 2025. Perry pun menegaskan ketidakpastian masih tinggi dengan lima karakteristik.

Perlambatan dan divergensi pertumbuhan. Ekonomi global diperkirakan tumbuh 2,8 persen pada 2024, sebelum meningkat ke level 3 persen pada 2025.

"Di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan dan terus menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai kisaran 4,7-5,5 persen pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6 persen pada 2025," jelasnya

Presiden RI, Joko Widodo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergi yang telah terbangun sehingga proses pemulihan ekonomi berjalan dengan baik dan perekonomian Indonesia dalam kondisi stabil.

"Ke depan, Presiden Joko Widodo berpesan pentingnya kita untuk terus optimis namun tetap waspada untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. Untuk menopang momentum perekonomian yang berkelanjutan, strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah merupakan penggerak perekonomian nasional," sebut Jokowi.

Sementara Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik menyebut, tahun 2023 perekonomian Bangka Belitung juga tumbuh positif.

Kata Agus, pada triwulan III tahun 2023 PDRB Bangka Belitung mencapai 4,01 persen y-on-y, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan realisasi investasi pemerintah dan dunia usaha yang cukup tinggi.

"Kami mengawati dalam beberapa tahun terkahir sektor perdagangan dan pertanian mengalami peningkatan dari sisi porsi terhadap total PDRB. Hal ini menjadi indikator yang baik tentunya untuk ekonomi yang berkelanjutan," sebut Agus dalam paparannya usai menyaksikan penyampaian secara Nasional.

Meski terbilang inflasi masih dapat dikendalikan, Agus meminta seluruh stakeholder tetap perlu waspada pada tekanan inflasi kedepan.

"Terutamanya yang bersumber dari komoditas pangan, untun itu kita perku terus memperkuat sinergi agar inflasi kita dapat terjaga baik," tuturnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved