Pos Belitung Hari Ini
Harga Cabai Rawit di Pangkalpinang Salip Daging Sapi, Tembus Rp150 Ribu Per Kilogram
Di beberapa pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, harga cabai rawit lokal bahkan sudah melampaui harga daging sapi.
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, harga cabai masih melambung.
Di beberapa pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, harga cabai rawit lokal bahkan sudah melampaui harga daging sapi.
Saat ini, harga cabai rawit lokal mencapai Rp150 ribu per kilogram, Jumat (7/12/2023). Adapun harga daging sapi paling mahal Rp140 ribu per kilogran dan termurah dijual seharga Rp125 ribu-Rp130 ribu per kilogram.
Tidak hanya komoditi cabai rawit lokal, harga cabai merah panjang juga masih selangit, menyentuh Rp120 ribu per kilogram.
Menurut penuturan pedagang, penyebab tingginya harga cabai diduga karena pasokan yang terbatas akibat faktor cuaca.
Pedagang juga mengaku kenaikan harga cabai membuat konsumen memilih untuk mengurangi pembelian. Kondisi ini mengakibatkan penjualan cabai menurun.
”Harga cabai sudah mahal sejak dari petani. Jadi, kami juga tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkap Yuli, pedagang sayuran di Pasar Air Itam, Kecamatan Bukitintan, Pangkalpinang kepada Bangka Pos Group, Jumat (8/12/2023).
Kata Yuli, harga cabai merah panjang sempat turun di Rp100 ribu per kilogram, namun Jumat (8/2/2023) kembali naik jadi Rp120 ribu per kilogram.
Menyusul melonjaknya harga cabai, komoditi sayuran lainnya seperti tomat dan wortel sepekan terakhir juga alami kenaikan, dari kisaran Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp20 ribu per kilogram.
Tak hanya itu, komodi lainnya seperti bawang merah saat ini juga naik yakni dari sebelumnya Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu-Rp45 ribu per kilogram.
Dia menyebut, harga komoditi bumbu dapur memang kerap naik turun. Hal ini karena faktor musim atau cuaca yang sehingga banyak petani gagal panen.
“Kenaikan ini rata-rata memang karena berkurangnya stok, apalagi musim-musim tertentu yang mengakibatkan gagal panen, seperti cabai musim panas gagal panen. Kalau bawang, tomat dan sayur masuk musim penghujan ini juga naik harganya,” ujar Yuli.
Ia mengaku, pedagang masih mendatangkan cabai dan beberapa komoditi bumbu dapur lainnya dari luar Pulau Bangka.
Pasalnya, hasil panen petani di Pulau Bangka, seperti cabai kurang bagus.
“Rata-rata sekarang bumbu dapur kita pasok dari Palembang, karena untuk cabai merah lokal
kurang bagus, agak keriting buahnya,” kata Yuli.
| Tim Gabungan Gerebek Sarang Narkoba di Sukamadai Bangka Selatan, 11 Warga Pesta Narkoba |
|
|---|
| KPK Tetapkan Gubernur Riau Tersangka Kasus Pemerasan, Kode '7 Batang' untuk Fee Proyek |
|
|---|
| Gubernur Bangka Belitung Cabut Laporan, Sudahi Polemik Dana Mengendap Rp2,1 Triliun |
|
|---|
| Tambang Ilegal di Merbuk-Kenari-Pungguk Bangka Tengah Kembali Marak, Tower SUTT Terancam Roboh |
|
|---|
| Salah Input Rp2,1 Triliun, Pemprov Bangka Belitung Laporkan BSB ke Polda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.