Berita Pangkalpinang
Memasuki Musim Penghujan, Harga Kangkung dan Bayam Melonjak Drastis
Memasuki musim penghujan saat ini ikut berimbas terhadap kenaikan harga komoditi sayuran.
Penulis: Rusaidah |
POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Memasuki musim penghujan saat ini ikut berimbas terhadap kenaikan harga komoditi sayuran.
Seperti di Pasar Ratu Tunggal Pangkalpinang, harga sayuran ini mulai mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir.
"Harga sayuran mulai naik sejak musim hujan akhir-akhir ini," kata penjual sayuran Rozi kepada Bangka Pos Group, Senin (11/12).
Kenaikan ini cukup signifikan dari harga sebelumnya, seperti harga jenis sayur bayam dan kangkung ini naik di harga Rp20 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp5.000 per kilogram. Sedangkan sayuran sawi sendiri mencapai Rp30 ribu per kilogram.
Selain harga yang mengalami kenaikan, kondisi sayuran juga kurang baik dari biasanya.
"Sekarang stok sayuran ini sedikit, kita penjual pun ambil ke petani ini berbagai dengan penjual lainnya sedikit-sedikit, bahkan kangkung dan bayam sekarang saya tidak jual," ujar Rozi.
Diakuinya, tingginya harga sayuran saat ini turut berimbas terhadap daya beli masyarakat, bahkan ia menyebut sayuran yang diambil dari petani ini baru habis dijual dua hingga tiga hari.
"Harga tinggi terus kualitas juga agak kurang bagus. Jadi yang beli kurang, ini juga sayuran yang diambil kemarin belum habis terjual dan sekarang rata-rata orang beli sayur paling tauge," ungkapnya.
Menurunnya daya beli akan sayuran juga dirasakan penjual sayuran Rahman. Dia menyebut, setiap musim penghujan harga sayuran ini selalu mengalami lonjakan harga.
"Sayuran ini kalau lagi murah ya murah, ini musim penghujan naiknya langsung. Jadi pembeli juga sepi karena harga mahal," ungkap Rahman.
Dia memprediksi, harga sayuran ini akan turun kembali saat kondisi cuaca mulai normal.
Melonjaknya harga cabai dengan rata-rata harga jual di pasaran mencapai Rp100 ribu hingga Rp120 ribu di pasaran membuat para pelaku UMKM hingga warga resah.
Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskopdagumkm) Kota Pangkalpinang Andika Saputra mengungkap, naiknya harga cabai ini disebabkan karena pasokan stok menipis dikarenakan para petani gagal panen akibat kemarau berkepanjangan.
Tak hanya itu, saat ini pasokan cabai juga masih didatangkan dari luar daerah, seperti Palembang.
"Informasi dari salah satu distributor. Harga cabai merah naik karena pasokan stok menipis. Sebagian karena gagal panen akibat kemarau berkepanjangan. Sebagian baru mulai musim tanam. Kalau untuk bahan pokok lainnya sat ini masih aman," ungkap Andika.
Andika menuturkan jika kenaikan harga cabai tidak akan berlangsung lama, sebab saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Karena sebagian petani baru mulai musim tanam, kami mengimbau masyarakat jangan khawatir, stok tetap tergaja walau harga stabilitas belum terjaga. Musim sudah ke arah penghujan dan akan segera panen akan segera membaik," ucapnya.
Kata Andika, pihaknya akan berusaha tetap melakukam kontrol stabilitas harga dengan menerapkan beberapa kebijakan untuk mengatasi gejolak harga cabai, yaitu dengan peningkatan luas tanam cabai pada musim hujan, pengaturan luas tanam dan produksi cabai pada musim kemarau, stabilisasi harga cabai dan pengembangan kelembagaan kemitraan yang andal dan berkelanjutan.
Curah Hujan Tinggi
Sementara itu Kabid Ketahanan Pangan, Dinas Pangan Provinsi Bangka Belitung Sulastri menjelaskan, tingginya harga komoditi sayuran saat ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan kerusakan pada mahkota daun dan memerlukan penanganan lebih.
"Jadi dengan curah hujan yang tinggi saat ini, sayuran perlu penanganan lebih seperti harus menyiram tanaman kembali setelah hari hujan. Daun rentan rusak dan biasanya disortir sehingga produksi berkurang, ancaman hama dan penyakit juga mengalami peningkatan sehingga harga meningkat," ungkap Sulastri.
Dia menyebut, kemampuan petani di Bangka Belitung untuk komoditi sayuran seperti bayam, sawi-sawian, selada dan pakcoy sudan dapat dipenuhi oleh petani lokal.
"Untuk sayuran yang masih dipasok dari luar seperti kol, kentang, wortel, kembang kol, brokoli, paprika, bawang merah, bawang putih dan cabai. Sedangkan untuk jenis sayurannya hijau seperti sawi-sawian bisa terpenuhi petani lokal," ucapnya.
Pihaknya mencatat penyuplai sayur terbesar saat ini berada di Pulau Bangka, yakni berasal dari daerah Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah dan masih didominasi petani konvensional. (t3/posbelitung.co)
| Wali Kota Prof. Udin Ajak Guru Aktif di Medsos Bangun Citra Positif PGRI di Era Digital |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ingatkan Generasi Muda Agar Kuat Hadapi Perubahan Zaman |
|
|---|
| Momen Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Pangkalpinang Ajak Pemuda Memperkuat Persatuan |
|
|---|
| Pangkalpinang Fokus Gali Potensi Lokal Hadapi Defisit APBD 2026 |
|
|---|
| Perkuat Fondasi Fiskal Daerah, Wali Kota Pangkalpinang Sampaikan Nota Keuangan APBD 2026 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/Stok-sayuran-di-Pasar-Ratu-Tunggal-Pangkalpinang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.