Berita Bangka Selatan

Nasib Arjo Korban Terkaman Buaya di Bangka Selatan, Tangan Putus 90 Jahitan Melekat di Tubuhnya

Nasib Aryo Korban Terkaman Buaya di Bangka Selatan, 90 Jahitan Melekat di Tubuh Warga Desa Delas Bangka Selatan ini. Begini Ceritanya.

Istimewa
Arjo (32) korban serangan buaya di Desa Nyire saat terbaring lemah di RSUP Dr (HC) Ir Soekarno, Minggu (7/1/2024) kemarin. Akibat serangan buaya Arjo kehilangan lengan tangan kanannya. (Ist Adi Saputra) 

Meski mengaku masih ada rasa sedikit perih di luka bekas operasinya, kondisi Arjo berangsur-angsur membaik. Dirinya juga terlihat cukup lahap menyantap makanan yang disuapi oleh kerabatnya.

“Masih ada lah ngenyut-ngenyut (perih) sedikit,” kata Arjo, berbincang kepada Bangka Pos Group.

Selain itu, dirinya juga sudah bisa tidur cukup normal. Berbeda halnya ketika di hari pertama dirinya tiba di rumah sakit tersebut.

“Hari pertama itu enggak bisa tidur sama sekali. Masuk kan Jumat malam, sampai Sabtu pagi sebelum operasi itu enggak ada tidur sama sekali. Kalau malam tadi, sudah normal lah, kira-kira 90 persen,” ungkapnya.

Baca juga : Hasil Kelulusan CPNS 2023 di Tujuh Instansi Sudah Diumumkan, Buka Link Ini

Kendati demikian, yang menjadi pikiran Arjo saat ini adalah nasibnya yang kini sudah tidak bisa bekerja lagi. Apalagi, sebelum kejadian ini dirinya hanya seorang buruh harian lepas.

Untuk membantu perekonomian keluarga, Arjo juga kadang-kadang dibantu oleh istrinya yang buka warung kecil-kecil di depan rumah.

“Buat bantu belanja (uang jajan) anak-anak. Jualannya enggak setiap hari, seminggu itu sekitar 3 kali lah,” ucapnya.

Saat ini, dirinya pun hanya bisa pasrah dan ingin fokus ke penyembuhan supaya bisa cepat diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter.

“Yang penting pulang dulu lah, yang penting sehat dulu. Kalau rezeki pasti udah ada dari yang Maha Kuasa. Kalau udah sehat juga kan pasti ada inspirasi nanti mau kerja apa,” imbuhnya.

Ditanggung BPJS

Sejak dirawat di rumah sakit, mulai dari RSUD Abu Hanifah, Kabupaten Bangka Tengah hingga dirujuk ke RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

Arjo baru mengeluarkan biaya sekitar Rp500 ribu. Uang itu untuk obat yang kebetulan tidak ada di RSUD serta biaya makan dan minum di rumah sakit. Alen, kerabat Arjo menyebut biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan.

Kebetulan dari awal, yang mengurus administrasi pengobatan Arjo adalah Alen. “Alhamdulillah kita dari mengurus korban sejak awal sampai sekarang semua gratis ditanggung BPJS kesehatan, tapi ada beli obat di luar rumah sakit terutama obat yang tidak ada di rumah sakit dan biaya kurang lebih Rp300 ribu,” kata Alen.

Diakui Alen, sejak awal korban dikabarkan diterkam buaya dan dilarikan ke rumah sakit Bangka Tengah hingga RSUD Soekarno, pihak keluarga mempercayai dirinya untuk mengurus seluruh administrasi atau keperluan pasien di rumah sakit.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved