Berita Bangka Selatan

Nasib Arjo Korban Terkaman Buaya di Bangka Selatan, Tangan Putus 90 Jahitan Melekat di Tubuhnya

Nasib Aryo Korban Terkaman Buaya di Bangka Selatan, 90 Jahitan Melekat di Tubuh Warga Desa Delas Bangka Selatan ini. Begini Ceritanya.

Istimewa
Arjo (32) korban serangan buaya di Desa Nyire saat terbaring lemah di RSUP Dr (HC) Ir Soekarno, Minggu (7/1/2024) kemarin. Akibat serangan buaya Arjo kehilangan lengan tangan kanannya. (Ist Adi Saputra) 

POSBELITUNG.CO -- Arjo (32) juga belum diperbolehkan beranjak dari tempat tidur rawatnya di Ruang Rawat Inap Lantai 4, RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Bangka Belitung. Ia masih tampak terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu.

Hanya mengenakan celana pendek dan tanpa kaus yang menutupi tubuhnya, wajah Aryo kurang bersemangat.

Terlihat cukup banyak perban yang membalut tubuh Arjo, Selasa (9/1/2024) siang kemarin. Namun, yang paling jelas adalah perban yang membalut luka bekas amputasi tangan kanannya.

Ada kurang lebih 90 jahitan yang dialami oleh Arjo usai dirinya beberapa waktu lalu menjadi korban serangan buaya di Sungai Nyire Desa Delas, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan.

“Yang operasi itu sekitar 50 jahitan, di bawah ketiak kanan itu 15, bahu kiri itu sekitar 25. Terus yang di punggungnya, yang kecil-kecil itu ada lah 2 atau 3 jahitan,” kata Alen, kerabat Arjo.

Selang kateter juga terpasang untuk memudahkan Arjo kencing supaya dirinya tidak perlu beranjak dari ranjang. 

Sementara itu selang infus masih terpasang di pergelangan tangan sebelah kiri Arjo (32), warga Dusun 1, Desa Delas, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, yang diterkam buaya, Jumat (5/1/2024) lalu.

Baca juga : Biodata Desy Ratnasari, Abaikan soal Jodoh, Kini Malah Ingin Punya Cucu

Hanya mengenakan celana pendek, sesekali dia berbincang ke keluarga yang telah menemaninya menjalani masa perawatan sejak Jumat (5/1/2024) malam lalu.

Mereka secara bergantian menemani Arjo yang sedang mengalami kemalangan. Beralasakan tikar di lantai, mereka duduk di samping ranjang tempat Arjo dirawat sembari berbincang.

Terlihat sesekali mereka bersenda gurau, sebuah hal yang mungkin sudah beberapa hari terakhir ini tidak mereka lakukan. Bagaimana tidak, keluarga mana yang bisa tetap tenang tatkala mengetahui anggota keluarga lainnya hampir kehilangan nyawa akibat serangan buaya.

Senantiasa Didampingi Istri

Istri Arjo pun senantiasa mendampingi suaminya itu. Begitu pula dengan anak bungsu mereka yang baru berusia 5 tahun yang terlihat sesekali naik ke ranjang dan berbincang dengan ayahnya.

Beberapa kali, tenaga kesehatan di rumah sakit itu memasuki ruangan tempat Arjo dirawat untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatannya. Setidaknya, Arjo diperbolehkan pulang di hari kelima perawatan.

“Paling cepat bisa pulang di hari kelima,” kata Hendra, dokter yang memeriksa Arjo saat itu.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved