Berita Bangka Selatan

Jumlah Kasus DBD di Bangka Selatan Naik 100 Persen, Awal Tahun Sudah Ada 47 Kasus

Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangka Selatan meningkat signifikan pada awal tahun 2024.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
rsud.tulungagung.go.id
Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangka Selatan meningkat signifikan pada awal tahun 2024. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangka Selatan meningkat signifikan pada awal tahun 2024. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengatakan, sejak awal Januari hingga awal Februari 2024, kasus DBD di Bangka Selatan telah tembus 47 kasus. 

Jumlah itu membuat sebaran penderita DBD di daerah itu meningkat tajam selama satu bulan terakhir, bahkan mencapai 100 persen. 

Jika dibandingkan dengan sepanjang tahun 2023, kasus DBD hanya tembus sebanyak 50-an kasus.

"Eskalasi yang lumayan besar. Sepanjang tahun 2023 hanya 50-an kasus. Untuk Januari sampai Februari 2024 ini kasus DBD tembus 47 kasus," kata Agus, Senin (5/2/2024).

Dari 47 kasus DBD yang terdata dari delapan kecamatan yang ada, paling banyak tersebar di Kecamatan Toboali yang berjumlah 44 kasus, dengan penyebaran kasus di lima wilayah. Yakni Kelurahan Teladan, Kelurahan Toboali, Kelurahan Tanjung Ketapang, Desa Jeriji dan Desa Gadung. 

Setiap tahunnya kasus DBD yang ada di wilayah kerja Puskesmas Toboali memang menjadi penyumbang kasus tertinggi.

Sedangkan tiga kasus lainnya tersebar di Kecamatan Airgegas sebanyak satu kasus dan dua kasus di Kecamatan Tukak Sadai. 

Dari kasus tersebut, satu orang meninggal dunia dari Kecamatan Toboali. Permasalahan ini menjadi perhatian khusus dalam penanganan DBD, terlebih pada puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Februari 2024 ini.

"Musim hujan menjadi faktor meningkatnya penyakit DBD. Sebab, pada musim inilah banyak genangan air tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue," jelas Agus Pranawa.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi penyebaran kasus di beberapa kelurahan dan desa yang ada. 

Selain itu, juga menggencarkan pelaksanaan fogging atau pengasapan di daerah yang tinggi kasus DBD. Walaupun fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun tidak dengan jentik nyamuk yang ada di tempat yang menampung air.

Maka dari itu, Dinas Kesehatan juga turut mengoptimalkan paradigma preventif lebih diprioritaskan saat ini. 

Berbagai pihak perlu diajak bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Ini mencakup tokoh agama dan tokoh masyarakat lain yang secara sosial sangat dihormati dan didengarkan oleh masyarakat. 

Perilaku 3M plus juga perlu digencarkan untuk diterapkan oleh masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved