Perang di Palestina

Israel Rasakan Ekonominya Babak Belur Imbas Perang, 60 Persen Wilayahnya Kini Listriknya Padam

Ekonomi Israel kini hancur imbas Netanyahu tak mau setop perang lawan Hamas, kini 60 persen wilayahnya alami listri padam

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
DEVI RAHMAN / AFP
Para pengunjuk rasa membawa plakat yang menyerukan boikot terhadap produk dan perusahaan pro-Israel saat aksi unjuk rasa solidaritas terhadap rakyat Palestina di Yogyakarta pada 11 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober 2023. setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. 

Israel Krisis Listrik

Imbas masih terus ingin melanjutkan perangnya, Israel kini sedang mengalalami krisis listrik alias listrik padam.

Total 60 persen di wilayah pendudukan Israel yang menampung 120.000 rumah kini hidup gelap gulita selama beberapa hari, imbas terputusnya aliran listrik yang berkepanjangan di seluruh wilayah Utara .

Menurut laporan yang dirilis Situs web saluran Israel Kan 11, pemadaman listrik terjadi setelah milisi Pro-Palestina asal Lebanon, Hizbullah melakukan serangan dengan menargetkan pusat pembangkit listrik terbesar di Israel Utara.

Adapun serangan ini dilakukan Hizbullah sebagai bentuk protes atas agresi Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 29.000 jiwa.

Serta balasan atas tembakan rudal yang telah lebih dulu di lontarkan Israel ke kota pesisir Ghaziyeh Lebanon hingga memicu kebakaran besar.

“Di Bnei Brak, Petah Tikva, dan Be’er Sheva dilanda pemadaman listrik karena satu pembangkit listrik rusak akibat serangan Hizbullah . Skenario yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Israel,” jelas Kan 11, dikutip dari Almayadeen.

Belum dapat dipastikan seberapa parah kerusakan pembangkit listrik Israel akibat rudal Hizbullah, namun Menteri Kesehatan Uriel Buso dan Direktur Jenderal Kementerian, Moshe Bar Siman Tov, memperkirakan pemadaman akan diberlakukan selama tiga minggu kedepan.

25 Pasien Israel Terancam Tewas

Lebih lanjut, selain memicu pemadaman listrik massal di 60 persen wilayah pendudukan, rusaknya salah satu pembangkit listrik terbesar di Israel juga membuat nasib 35.000 pasien di rumah sakit wilayah Israel Utara yang bergantung pada alat pernapasan terancam kekurangan oksigen.

“Pasien yang bergantung pada alat bantu pernapasan buatan karena memiliki kondisi pernapasan yang tidak stabil akan terdampak pemadaman listrik yang meluas dan berkepanjangan akibat krisis listrik,” ujar Kan 11.

Sebelum pemadaman terjadi, para pejabat Israel telah memperingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi krisis listrik karena Hizbullah mungkin akan menargetkan kekuatan entitas tersebut.

Untuk mencegah runtuhnya layanan kesehatan di Israel akibat krisis listrik, Kementerian Kesehatan Israel mengungkap bahwa pihaknya tengah berupaya melakukan pengadaan generator dalam skala besar pada individu yang bergantung pada alat bantu pernapasan buatan.

Selain itu, kementerian telah mendesak pihak berwenang untuk mendirikan pusat energi dan oksigen di tengah ancaman suhu panas yang ekstrim di wilayah Israel Utara.

(Tribunnews.com/Namira Yunia Lestanti)(Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved