Berita Belitung Timur

Angkernya Sungai Lokasi Fuk Njan Hilang, 45 Menit Dijaga Sosok Ini, Jasad Ditemukan Tak Utuh Lagi

Proses evakuasi sejak ditemukan pada Sabtu (23/3/2024) pukul 16.00 WIB harus memakan waktu cukup lama guna menghindari serangan

Editor: Kamri
IST/Dokumentasi Basarnas Belitung
Sungai Desa Bentaian, Manggar, Belitung Timur yang berada dalam area perkebunan sawit lokasi hilangnya Fuk Njan (52). Proses evakuasi sejak ditemukan pada Sabtu (23/3/2024) pukul 16.00 WIB harus memakan waktu cukup lama guna menghindari serangan buaya. 

Korban merupakan laki-laki bernama Fuk Njan berusia 52 tahun.

Koordinator Tagana Belitung Timur, Mahroni Hidayat bilang Fuk tidak pulang hingga matahari terbenam sejak pergi pagi hari.

"Senin pagi yang bersangkutan pergi jam 08.00 WIB ke sungai yang masih dalam kawasan perkebunan sawit. Dia pergi untuk menanggok ikan dan udang dengan cara turun ke sungai," kata Hidayatkepada Posbelitung.co, Selasa (19/3/2024).

Lalu, karena hingga pukul 18.30 WIB biasanya dia pulang tapi tak kunjung pulang, keluarganya melaporkan hal tersebut ke tetangga dan anggota Tagana Allatif.

"Setelah itu kami lakukan koordinasi pencarian bersama Tim SAR Gabungan serta masyarakat sekitar," kata Hidayat.

Upaya pencarian juga sempat melibatkan pemuka adat melalui ritual adat.

Dalam proses ini dukun kampong dan dukun aik ikut turun tangan.

Namun belum ada tanda-tanda maupun jejak Fuk Njan yang hilang di sungai kawasan perkebunan kelapa sawit tersebut.

Lokasi tempat hilangnya Fuk Njan selama ini memang merupakan kawasan yang beresiko.

Warga mengaku pernah melihat kemunculan buaya di sungai tempat Fuk Njan menombak ikan dan udang sungai tersebut.

Kepala Desa Bentaian Jaya, Sahani mengatakan lokasi sungai tempat Fuk Njan mencari ikan memang beresiko karena warga pernah melihat kemunculan buaya di sungai tersebut.

Pihaknya bahkan pernah mengingatkan agar Fuk Njan tidak mencari ikan di sungai tersebut mengingat resiko terhadap potensi ancaman buaya tersebut.

"Karena sungai itu pernah ada warga yang melihat buaya jadi bisa dibilang berbahaya," kata Sahani, Kamis (21/3/2024).

(Posbelitung.co / Bryan Bimantoro)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved