Berita Bangka Selatan
Pemkab Basel Jamin Stok Daging Sapi untuk Idulfitri 2024 Cukup, 2.500 Ekor Sapi Siap Potong
Pemkab Bangka Selatan memastikan kebutuhan daging sapi untuk kebutuhan Idulfitri 1445 Hijriah mencukupi dan harganya akan tetap stbabil.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan kebutuhan daging sapi untuk kebutuhan Idulfitri 1445 Hijriah mencukupi dan harganya akan tetap stbabil.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika mengungkapkan, saat ini populasi sapi lokal siap potong di daerah itu mencapai 2.500 ekor tersebar di delapan kecamatan.
Jumlah itu diklaim mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging sapi selama Lebaran tahun 2024 ini.
Prediksi itu berkaca dari jumlah permintaan setiap tahun, di mana secara spesifik jumlahnya tidak menentu.
"Alhamdulillah kebutuhan daging sapi memasuki Idulfitri atau Syawal 1445 Hijriah masih cukup," kata Risvandika, Sabtu (30/3/2024).
Risvandika memaparkan, guna memenuhi kebutuhan daging masyarakat pihaknya mengutamakan penggunaan hewan ternak jenis sapi dari peternak lokal.
Pasalnya, populasi sapi semakin meningkat lantaran tingginya gairah peternak membudidayakan hewan potong tersebut.
Pemerintah juga telah mendistribusikan beberapa hewan ternak sapi kepada para peternak untuk dikembangkan biakan pada tahun 2023 lalu.
Dengan tujuan dapat mendorong terjadinya pertumbuhan sapi berkualitas. Langkah itu sebagai upaya mengatasi defisit produksi daging sapi dan swasembada daging sapi.
Dengan begitu menurutnya, tidak perlu dikhawatirkan lagi ada kekurangan stok daging.
Guna mengantisipasi kekurangan stok dan menjaga stabilitas harga daging pihaknya juga memanfaatkan pendistribusian hewan ternak dari luar daerah.
"Selain peternak sapi selain lokal kita juga mengirim dari luar, jika persediaan tidak mencukupi. Alhamdulillah tambahan dari luar tidak signifikan, mayoritas kita menggunakan sapi lokal," jelas Risvandika.
Pihaknya juga memastikan kondisi kesehatan hewan sebelum dikonsumsi konsumen. Pemantauan akan terus dilakukan terhadap ketersediaan daging di beberapa rumah potong hewan yang ada.
Semua itu agar memastikan hewan kurban sehat dan proses pemotongan memenuhi standar higiene sanitasi. Sekaligus produk yang dihasilkan memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Tim pengawas kesehatan memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan pangan produk hewan. Khususnya daging ternak sapi hingga kambing yang akan dipasarkan kepada masyarakat.
Selain menjamin hewan sehat dan bebas dari penyakit hewan dan zoonosis, pihaknya juga fokus untuk memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan dan memantau perkembangan harga daging sapi.
"Untuk saat ini harga jual daging sapi juga masih relatif normal, di kisaran harga Rp150.000-Rp160.000 per kilogram. Kita pastikan harga juga akan tetapi stabil," ucapnya.
Risvandika meminta masyarakat untuk tidak melakukan aksi panic buying atau membeli daging sapi secara berlebihan. Dikhawatirkan nantinya akan mengganggu persediaan daging sapi yang menyebabkan kelangkaan dan meresahkan masyarakat.
Pihaknya juga memastikan sapi yang akan dikonsumsi masyarakat juga dalam kondisi aman.
"Kita juga secara bertahap melakukan vaksinasi kepada hewan ternak. Semua kita lakukan untuk menyiapkan daging sapi berkualitas dan sehat untuk dikonsumsi selama Lebaran," pungkas Risvandika.
Tim Pemantau Kesehatan Hewan
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, bakal kembali menurunkan Tim Pemantau Kesehatan Hewan. Langkah itu diambil guna melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah. Sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjamin bahwa hewan yang dikonsumsi masyarakat aman.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika berujar, saat ini pihaknya telah membentuk Tim Pemantau Kesehatan Hewan yang tersebar di delapan kecamatan.
Pembentukan tim itu untuk memantau dan melakukan pemeriksaan hewan ternak yang akan dipotong jelang Lebaran. Secara intensif mereka melakukan pemantauan dan pengawasan di pasar-pasar hewan dan juga di sejumlah rumah potong hewan (RPH).
"Tim pengawasan ini terdiri dari dokter hewan dan staf primer sesuai dengan keahliannya," kata Risvandika, Sabtu (30/3).
Kebijakan itu guna mengantisipasi hewan ternak terbebas dari penyakit, baik itu Lumpy Skin Disease (LSD), Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun antraks.
Pemeriksaan terhadap hewan ternak yang akan dipotong itu sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyakit menular kepada manusia.
"Sehingga kebutuhan masyarakat untuk konsumsi daging bisa terjaga. Kita juga menjaga kesehatan pada populasi hewan ternak, dengan pengawasan keluar masuknya ternak," papar Risvandika.
(u1)
| BNN Babel Gerebek Permukiman Padat di Basel, Diduga Tempat Transaksi Narkoba, 11 Orang Dibekuk |
|
|---|
| 1.427 Perempuan di Bangka Selatan Ditargetkan Jalani HPV DNA dan IVA Test, Antisipasi Kanker Serviks |
|
|---|
| Bupati Bangka Selatan Berang, Ada Oknum ASN Diduga Minta Imbalan dari Bantuan Permodalan UMKM |
|
|---|
| Pemuda Ditemukan Meninggal Usai Terseret Ombak saat Mancing di Perairan Namak Bangka Selatan |
|
|---|
| 143 Kampil Pasir Timah Diangkut Kapal Bermuatan Terasi Diamankan Tim Lanal Babel di Bangka Selatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/2501-harga-daging-sapi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.