PM Israel Benjamin Netanyahu Sakit Parah, Tugas Negara Diberikan pada Wakil Perdana Menteri

Untuk sementara, tugas pria berusia 74 tahun itu, dipegang Wakil Perdana Menteri Israel.

Editor: Alza
Tangkap Layar/JN
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

Di saat yang bersamaan dengan operasi yang dijalani Netanyahu, puluhan ribu warga Israel memadati pusat Yerusalem dalam protes anti-pemerintah terbesar.

Kondisi itu sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu.

Dilansir Associated Press, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Untuk membebaskan puluhan sandera yang ditahan di Gaza dan mengadakan pemilihan umum dini.

Konflik yang terjadi selama hampir enam bulan telah memicu perpecahan dalam kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Meskipun sebagian besar negara tersebut masih mendukung perang.

Netanyahu berjanji untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan semua sandera, namun tujuan tersebut masih belum tercapai.

Hamas tetap utuh hingga saat ini.

Sekitar setengah sandera di Gaza dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Namun upaya mediator internasional untuk memulangkan sandera yang tersisa masih gagal.

Pembicaraan dilanjutkan tanpa ada tanda-tanda terobosan akan segera terjadi.

Keluarga para sandera yakin waktu hampir habis, dan mereka pun semakin vokal menyatakan ketidaksenangan mereka terhadap Netanyahu.

“Kami percaya bahwa tidak ada sandera yang akan kembali ke pemerintahan. 

Ini karena mereka sibuk melakukan perundingan untuk para sandera,” kata Boaz Atzili, warga Israel yang anggota keluarganya dibawa Hamas pada serangan 7 Oktober lalu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved