Kabar Belitung Timur

Dinkes Belitung Timur Sebut Jangan Asal Fogging Nyamuk DBD, Ini Risiko Kalau Keseringan Pengasapan

Dinas Kesehatan Belitung Timur mengimbau masyarakat untuk tidak asal dalam melakukan fogging (pengasapan) dalam mencegah penyakit demam berdarah.

Penulis: Rusaidah | Editor: Alza
Istimewa/Dok. Diskominfo SP Beltim
Dinkes Beltim melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan berkenaan dengan pencegahan dan penanganan DBD. 

POSBELITUNG.CO - Dinas Kesehatan Belitung Timur mengimbau masyarakat untuk tidak asal dalam melakukan fogging (pengasapan) dalam mencegah penyakit demam berdarah.

Karena pelaksanaan fogging yang tidak sesuai justru dapat menambah kekebalan pada nyamuk yang membawa virus dengue.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Beltim Supardi menuturkan, bahwa ada satu kasus di suatu wilayah yang melaksanakan fogging secara massal.

Namun yang terjadi malah menimbulkan nyamuk aedes aegepty resisten terhadap residu pestisida yang digunakan.

Supardi menuturkan, bahwa salah satu upaya pencegahan DBD ini yakni melalui fogging (pengasapan) yang pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara asal.

"Pelaksanaan fogging ini harus ada penyelidikan epidemologi dulu, indikasi pelaksanaan fogging harus dipenuhi dulu, jadi tidak bisa asal atau atas dasar keinginan warga saja," jelas Supardi dikutip dari Diskominfo SP Beltim, Minggu (14/4/2024).

Menurut Supardi, masyarakat perlu memahami dan mengetahui apa saja indikasi perlunya pelaksanaan fogging secara umum, seperti ditemukannya pasien dengan DBD terkonfirmasi.

Dalam arti trombositnya menurun hematokrit meningkat kemudian diikuti dengan gejala lainnya.

"Fogging ini juga tidak cukup satu kasus, karena kalau satu kasus artinya tidak ada penularan.

Fogging baru bisa dilakukan kalau sudah ditemukan kasus-kasus demam yang lain dalam radius 200 meter," terang Supardi.

Lebih lanjut Supardi juga mengatakan fogging dapat dilakukan apabila ditemukan adanya jentik nyamuk aedes aegepty di lingkungan sekitar rumah pasien dalam radius 200 meter.

Dijelaskan oleh Supardi bahwa upaya paling efektif mencegah DBD yakni dengan melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Seperti menguras dan menyikat dinding bak mandi dan penampungan air, mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat genangan air.

Serta menutup rapat penampungan air serta menaburkan Abate pada penampungan air bersih.

"Kuncinya ada di PSN, karena PSN jauh lebih efektif, efisien, murah dan mudah," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved