Kasus Vina Cirebon

Inilah 4 Anak Sunjaya Eks Bupati Cirebon, Respons Keluarga Terkait Narasi Kasus Vina Cirebon

Kini nama Sunjaya kembali muncul ke publik, seiring viralnya kasus pembunuhan Vina Cirebon.

|
Editor: Alza
Tribun Jabar
Sunjaya Purwadi Sastra saat bertemu warga pada Kamis 5 April 2018 silam. 

POSBELITUNG.CO - Inilah 4 Anak Sunjaya Eks Bupati Cirebon, Respons Keluarga Terkait Narasi Kasus Vina Cirebon.

Mantan Bupati Cirebon Dr Drs H Sunjaya Purwadi Sastra MM MSi saat ini mendekam di dalam tahanan atas kasus suap yang menjerat dirinya pada 25 Oktober 2018 lalu.

Dia kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, dengan tuduhan menerima suap.

Kini nama Sunjaya kembali muncul ke publik, seiring viralnya kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Bermunculan narasi yang mengkaitkan keluarga Sunjaya atas tewasnya Vina dan kekasihnya, Rizky alias Eky.

Hal itu ketika di media sosial, ada yang mengkait-kaitkan Andi, salah satu DPO kasus Vina Cirebon sebagai anak Sunjaya.

Pasalnya akun medsos bernama Prima Rayi Sona disebut sebagai Andi.

Istri mantan Bupati Cirebon HJ Wahyu Tjiptaningsih SE MSI memberikan klarifikasi terkait tudingan anak kandungnya terlibat dalam pembunuhan Vina Cirebon pada 2016 silam.

Mantan wakil bupati Cirebon periode 2019 - 2024 itu membantah tegas tudingan yang banyak ditujukan publik terhadap salah satu putranya.

Melalui fitur balasan komentar pada postingan Instagram miliknya, Minggu (19/5/2024), Wahyu Tjiptaningsih menegaskan keluarganya tidak ada sangkut pautnya dalam kasus Vina Cirebon.

" Waduh bangun tidur udah rame gini, punten mas dan mba terima kasih udah mampir ke instagram saya, sekali lagi saya ingin klarifikasi perihal kasus Vina yang sedang hangat, bahwa saya dan keluarga tidak ada sangkut paut sama sekali dengan kasus tersebut," ungkap Wahyu Tjiptaningsih dilansir Posbelitung.co dari tribun-medan.com.

Wahyu Tjiptaningsih menegaskan bahwa anaknya tidak ada memiliki nama Dani atau Andi seperti yang ramai diperbincangkan dengan DPO kasus Vina Cirebon.

"Mungkin netizen menyangkutpautkan dengan anak saya yang bernama Ramadhani @Ramadanisastra, yang ada kemiripan nama namun saya tegaskan sekali lagi, Dani yang tertera dalam DPO kasus Vina bukan anak saya," ujarnya.

Ia bahkan turut prihatin atas peristiwa yang terjadi dalam kasus Vina Cirebon.

"Mari kawal sama-sama dan menunggu keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian," ujarnya.

Putra dari Hj Wahyu Tjiptaningsih yang ikut dituduh juga memberikan pembelaan.

Melalui akun instagramnya @Ramadanisastra, ia membagikan potretnya saat masih remaja.

Termasuk penampilan sekarang sambil membandingkan dengan potret DPO yang dicari.

"Jadi mirip saya atau engga," tulisnya.

Selain itu, Ramadani Sastra juga membagikan postingan tak ingin menghabiskan waktu terkait tudingan yang dilayangkan netizen kepadanya.

"Daripada menghabiskan energi untuk menyakiti orang lain, lebih baik kita semua fokus untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, kehidupan terlalu singkat untuk dipenuhi dengan kebencian dan penghinaan, kami memilih untuk tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman termasuk dari perlakuan buruk yang kami terima," tegasnya.

Sementara itu, pengacara Hotman Paris kembali bersuara mendesak penyidik untuk membuka tabir kasus pembunuhan Vina di Cirebon yang terjadi pada 2016 lalu.

Terbaru, Hotman Paris mengungkapkan dugaan salah satu pelaku pembunuhan Vina adalah anak dari mantan seorang pejabat berpengaruh.

Ia meminta para penyidik untuk segera memanggil mantan bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra.

Diketahui, tiga pelaku yang masih buron, adalah Dani (28), Andi (31), dan Pegi (30).

Selain itu, Hotman mendesak Polda Jabar agar segera bergerak untuk menelusuri informasi itu.

"Semakin terkuak kasus Vina almarhumah di Cirebon, apakah benar salah satu pelakunya yang DPO tersebut anak seorang mantan Bupati, ayo penyidijk segera turun ke lapangan, panggil mantan Bupatinya, ayok ini jutaan rakyat Indonesia menunggu,

Ayo Polda Jabar jemput sekarang, malam ini juga langsung sita sama HP, istri dan anak-anaknya, bapak ibu opung neneknya, saya bicara ini sebagai pengacara dari keluarga almarhumah Vina," terang Hotman Paris, melalui unggahan Instagramnya, Sabtu, (18/5/2024).

Anak-anak Sunjaya

Jika berdasarkan narasi tentang nama yang di medsos, tidak ada satupun yang mirip dengan nama anak-anak Sunjaya.

Sunjaya menikah dengan Wahyu Tjiptaningsih, yang menjabat Wakil Bupati Cirebon 2021 - 17 Mei 2024.

Sunjaya memiliki 4 orang anak, yakni Satria Robi Saputra, Sela Syahvira Amalia, Resyah Prima Hanjaya, dan Ramadani Syahputra.

Sementara itu, Pemerintah Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Cirebon telah mengantongi 25 nama yang mempunyai kesamaan dengan nama para pelaku pembunuhan Vina.

Diketahui, Pegi atau Egi, Andi, dan Dani beralamat Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman dikonfirmasi mengenai hal ini menyebutkan bahwa pemdes bersama kepolisian telah mengecek secara mendalam terhadap nama-nama itu.

"Setelah polisi merilis 3 nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian juga dari Polsek dan Polres mengkroscek langsung tiga nama-nama tersebut," ujar Sulaeman saat diwawancarai di kantornya, mengutip Tribunnews, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: SIAPA Sebenarnya yang Membunuh Vina Cirebon dan Eki, Jika 8 Orang Ini Tidak Bersalah

Menurut Sulaeman, hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis oleh polisi, yaitu Egi atau Pegi, Andi dan Dani, ternyata hasilnya nama Egi atau Pegi, tidak ada yang terdaftar sebagai warganya.

Sedangkan nama Andi, lanjutnya, ditemukan 15 nama yang sesuai dengan nama yang dicari polisi. Hanya saja saat dikroscek, 15 orang bernama Andi ini tidak sesuai dengan orang yang dicari polisi.

"Selanjutnya ada Dani, di kami (Desa Banjarwangunan) yang bernama Dani ada 10 orang, tapi sama kaya Andi, setelah dikroscek bukan Dani yang dimaksud," jelas dia.

Proses pengecekan ini berlangsung secara teliti dengan melibatkan petugas dari polsek maupun polres.

Proses pengecekan dengan mendatangi satu per satu warga yang namanya sama.

Menurut Sulaeman, tidak ada kendala selama proses kroscek berlangsung.

"Karena kami datangi langsung rumahnya dan tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi," katanya.

Hanya saja dalam proses ini ada kesulitan dalam mencari pelaku yang dimaksud kepolisian.

Hal ini lantaran polisi hanya merilis nama dan ciri-cirinya saja.

Sementara tidak ada foto, nama lengkap maupun alamat yang detail termasuk tidak ada sketsa wajah pelaku.

Menurut Sulaeman, pihaknya juga menyampaikan kekhawatiran lantaran nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan ini.

"Di sisi lain, sebenarnya dengan menyertakan nama desa, desa kami sedikit tercoreng sih, karena kan masih diduga gitu. Ya mudah-mudahan saja di kami tidak ada 3 pelaku yang dimaksud polisi itu," katanya.

Desa Banjarwangunan sendiri memiliki 46 RT dan 9 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribuan dan 3 ribuan kepala keluarga.

(Tribunmedan.com/Kompas.tv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved