Berita Pangkalpinang

BPBD Pangkalpinang Prediksi Potensi Kekeringan dan Karhutla Berkurang

Risiko bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pangkalpinang diprediksi akan berkurang pada musim kemarau 2024.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Sisa-sisa karhutla di kawasan Jalan Ketapang, Pangkalbalam, Pangkalpinang, Selasa (24/10/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Risiko bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pangkalpinang diprediksi akan berkurang pada musim kemarau 2024.

Sebab, musim kemarau tahun ini diprakirakan merupakan musim kemarau basah.

Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Dedy Revandi, Senin (1/7/2024).

Dedi mengatakan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2024 lebih basah disebabkan oleh fenomena La Nina yang diperkirakan bakal terjadi pada tahun ini.

Fenomena La Nina berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Pangkalpinang.

"La Nina diketahui dapat membawa lebih banyak hujan selama musim kemarau sehingga membuat suhu tidak sepanas tahun kemarin yang musim kemaraunya terasa sangat panas sekali," kata Dedy.

Dia menambahkan, musim kemarau yang lebih basah ini diprediksi akan mengurangi risiko bencana kekeringan dan karhutla di Pangkalpinang.

"Dengan curah hujan yang masih ada sampai saat ini, kemudian musim kemarau yang memang lebih basah, kita bisa memprediksi bahwa risiko kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan tidak akan terlalu tinggi seperti tahun kemarin,” ujarnya.

Tetap waspada

Dedy menyebutkan, meskipun musim kemarau diprediksi lebih basah, kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama pihaknya.

"Kami terus mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja. Setiap harinya, cuaca bisa berubah-ubah dengan cepat sehingga kami harus selalu siap siaga," katanya.

"Sebetulnya kita sudah memasuki musim kemarau, tetapi hujan masih turun sesekali. Ini memang sifat pancaroba, di mana peralihan musim menyebabkan ketidakpastian cuaca," tutur Dedy.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem dan bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa jika terjadi bencana, respons kami akan cepat dan efektif," ujar Dedy.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti informasi terkini mengenai cuaca dari BPBD serta instansi terkait.

"Kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama sangat penting untuk menghadapi segala kemungkinan," ucapnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved