Berita Pangkalpinang
213 Balita di Pangkalpinang Alami Stunting, Angka Prevalensi Sementara 1,28 Persen
Dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kota Pangkalpinang terus melakukan pengukuran ulang dan intervensi menyeluruh di semua posyandu.
Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pangkalpinang mencatat, sebesar 95,9 persen dari target 16.636 balita telah diukur melalui kegiatan pengukuran ulang atau intervensi serentak pencegahan tengkes (stunting) di Pangkalpinang.
Data yang diukur berdasarkan e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik) tersebut menunjukkan, dari total 15.922 balita yang telah diukur, 213 di antaranya mengalami stunting.
"Seluruh proses pengukuran di posyandu telah selesai, meskipun masih dalam tahap validasi online untuk memastikan akurasi data. Yang pasti, entry data ke e-PPGBM sesuai dashboard Kemenkes RI, kita sudah 95,9 persen, 213 balita ditemukan stunting," ujar Kepala DP3AKB Kota Pangkalpinang, Agustu Afendi, Selasa (2/7/2024).
Hal itu, kata Agustu, mengartikan bahwa angka prevalensi sementara stunting di Pangkalpinang saat ini mencapai 1,28 persen.
"Alhamdulillah, kita sudah punya pegangan data yang sangat kuat sekali,” ucapnya.
“Progres ini juga menunjukkan komitmen kuat Pemkot Pangkalpinang dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak melalui pemantauan gizi yang lebih baik dan program pencegahan stunting yang berkelanjutan," lanjut Agustu.
Dia menuturkan, dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kota Pangkalpinang terus melakukan pengukuran ulang dan intervensi menyeluruh di semua posyandu sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan kesehatan optimal balita di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Masalah gizi
Agustu menyebutkan, dari hasil pengukuran tersebut tercatat pula 5.164 balita mengalami masalah gizi.
Menurut dia, hal ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk segera melakukan intervensi lebih lanjut guna menangani masalah gizi buruk dan tengkes.
Masalah tersebut pun tetap menjadi fokus pihaknya.
Lebih lanjut, Agustus mengatakan, program intervensi serentak pencegahan stunting tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi gizi balita di Pangkalpinang.
Selain itu, menjadi dasar bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat sasaran guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Pangkalpinang.
"Pemerintah Kota Pangkalpinang berkomitmen untuk terus memantau perkembangan program ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat," tutur Agustus.
(t2)
XLSMART Latih 1.500 Pelajar Babel Jadi Kreator Digital Positif Lewat Content Creator Academy |
![]() |
---|
Bertemu dengan Kementerian Setneg, Sekda Pangkalpinang Sampaikan Soal Layanan Pemenuhan Gizi |
![]() |
---|
Sekda Pangkalpinang Ingatkan PPPK Bekerja dengan Etika, Sabar Tanpa Tepi dan Syukur Tanpa Tapi |
![]() |
---|
Perum Bulog Bangka Beri Sanksi Jika Temukan Beras SPHP Dijual di Atas HET, Masyarakat Diminta Lapor |
![]() |
---|
Pemuda di Pangkalpinang Ini Ditangkap Polisi Gegara Ancam Perempuan Pakai Senjata Tajam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.