2 Siswi di Bali Open BO dengan Tarif Rp400 Ribu, Sehari Bisa Layani 7 Laki-laki

Bahkan dalam sehari, mereka mampu melayani tujuh laki-laki yang menggunakan jasa layanan syahwat mereka.

Editor: Alza
Istimewa
Ilustrasi perempuan open BO. 

Dalam sehari melayani enam sampai tujuh orang laki-laki hidung belang.

"Iya (pergaulan bebas). Kita timbul ide kalau menangkap saja tidak akan ada signifikan perubahan.

Makanya kita rilis supaya masyarakat tahu bahwa kasus ini, jadi orangtua lebih peduli terhadap anak."

"Dan anak yang sempat terlibat menghindari (jera)," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, jajaran kepolisian berhasil mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur di wilayah Kota Denpasar, Bali, Sabtu (13/7/2024) sekitar pukul 01.00 Wita.

Dalam kasus ini, polisi berhasil menangkap dua orang laki-laki, berinisial KAW (23) dan RMF (17), yang berperan sebagai mucikari.

Dalam praktiknya, kedua pelaku mempekerjakan dua anak perempuan, berinisial DNA (16), dan NII (17), sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Kedua pelaku memasarkan DNA dan NII di aplikasi Michat dengan harga Rp 200.000 sampai Rp 400.000 untuk satu kali kencan.

KAW dan RMF mendapat imbalan Rp 50.000 hingga Rp 150.000 dari setiap pelanggan yang melakukan transaksi.

"Saat memasarkannya pelaku berpura-pura sebagai DNA dan NNI saat bertransaksi dengan lelaki yang ingin memesannya," kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi, Jumat (2/8/2024).

Open BO

Di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, RTH (18) pelaku bisnis prostitusi online ditangkap polisi.

Dia muncikari yang menawarkan wanita muda sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Setelah transaksi, pelanggan bertemu dengan PSK di sebuah hotel yang telah disepakati.

RTH sebagai muncikari menerima imbalan Rp1,2 juta dari setiap wanita muda yang berhasil kencan dengan pelanggan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved