2 Siswi di Bali Open BO dengan Tarif Rp400 Ribu, Sehari Bisa Layani 7 Laki-laki
Bahkan dalam sehari, mereka mampu melayani tujuh laki-laki yang menggunakan jasa layanan syahwat mereka.
Keduanya diduga menjadi korban dari muncikari yang anggota amankan di hotel.
Kasus serupa di Pangkalpinang
Sebelumnya, TA (25) wanita warga Kecamatan Rangkui Pangkalpinang ditangkap polisi dari Tim Subdit V Siber Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bangka Belitung , Kamis (28/3/2024) malam.
Dia muncikari praktik prostitusi online via whatsApp.
TA meraup untung Rp500 ribu dari praktik prostitusi online yang difasilitasinya.
Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Jojo Sutarjo mengatakan TA ditangkap di sebuah resto di Kota Pangkalpinang pada Kamis (28/3/2024) malam.
Setelah diamankan, pelaku mengakui telah menawarkan jasa layanan seksual kepada korbannya dengan tarif sebesar Rp2,5 juta untuk sekali kencan termasuk dengan kamar hotel.
"Untuk pelaku, diketahui menerima keuntungan sebesar Rp500 ribu dari jasa layanan tersebut," katanya.
Sebelum menangkap pelaku TA, Tim Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Babel telah mengamankan seorang wanita yang diduga korban pelaku TA.
Korban diamankan di sebuah hotel ternama di Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah.
Digerebek Naga
Sementara sebelumnya, satu muncikari berinisial V (39) digerebek Tim Buser Naga Satreskrim Polresta Pangkalpinang.
Penggerebekan praktik prostitusi tersebut dilakukan di hotel di Jalan Sungai Batu, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang pada Kamis (23/3/2023).
Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Adi Putra mengatakan, satu muncikari atau Mami berinisial V (39) yang beralamat di Kacang Pedang ditangkap dalam operasi ini.
Adi Putra mengatakan pelaku memanfaatkan pesan singkat, untuk menjalani praktik prostitusinya tersebut.
"Dalam sekali kencan mami V mematok tarif Rp1 juta untuk sekali kencan, uang hasil prostitusi akan dibagi sebesar Rp 700.000 kepada korban dan Rp 300.000 menjadi milik pelaku sebagai upah atau fee," jelasnya.
Grup Open BO
Fenomen miris terjadi di Kota Pangkalpinang, yang meresahkan orang tua dan guru.
Ada indikasi open booking order alias Open BO antarsiswi di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hal itu terungkap berawal dari razia handphone.
Kasus prostitusi yang menyasar kalangan pelajar ditemukan setelah ada razia handphone oleh pihak sekolah.
Pada saat razia didapati beberapa handphone, pelajar saling menjual temannya yang berada dalam satu grup WhatsApp.
“Jadi kami akan melihat itu di sekolah mana, karena itu kedapatan setelah adanya razia handphone.
Pas dibuka handphonenya mereka sudah saling menjual antar siswa,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam kepada Bangkapos.com, Minggu (4/9/2022).
(posbelitung.co/tribunjateng.com)
Pemuda Nekat Curi Katalis Knalpot di 12 Lokasi di Pangkalpinang Demi Judi Online dan Sabu |
![]() |
---|
Mulai 2026 Pemkot Pangkalpinang akan Bangun Sekolah Rakyat di Air Kepala Tujuh |
![]() |
---|
Gubernur Bangka Belitung Sidak Poskamling, Upayakan Tambah Fasilitas untuk Tingkatkan Pemantauan |
![]() |
---|
Sejarah Pangkalpinang hingga jadi Ibu Kota Provinsi Diceritakan PJ Wali Kota di Upacara HUT ke-268 |
![]() |
---|
Kerap Dikeluhkan, Tambang Ilegal di Pangkalpinang Akan Ditertibkan Satgas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.