Pasien Diduga Suspek Cacar Monyet

Terungkap Hasil Sampel Pasien Diduga Suspek Cacar Monyet di Belitung, Ini Penjelasan Dinkes

Berdasarkan hasil pemeriksaan, sampel pasien diduga suspek cacar monyet itu terkonfirmasi negatif. 

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Kamri
Dok. Puskesmas Badau
Tim Puskesmas Badau bersama Dinkes Kabupaten Belitung dan Provinsi Bangka Belitung melakukan pemeriksaan terhadap pasien, Selasa (2/9/2024). Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, Sumatera Selatan, sampel pasien diduga suspek cacar monyet itu dinyatakan terkonfirmasi negatif. 

POSBELITUNG.CO - Terungkap hasil pemeriksaan sampel pasien diduga mirip suspek cacar monyet atau monkey pox (Mpox) di Kabupaten Belitung.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, Sumatera Selatan, sampel pasien diduga suspek cacar monyet itu terkonfirmasi negatif. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan negatif ini, pihak rumah sakit masih terus melakukan penanganan terhadap penyakit kulit yang diderita pasien tersebut. 

"Hasilnya negatif. Hari ini (pasien) masih di rumah sakit, masih dilakukan penanganan penyakit kulit oleh tenaga medis," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Suksesyadi, Jumat (6/9/2024). 

Baca juga: Breaking news: Puskesmas Badau Belitung Terima Pasien Diduga Mirip Suspek Cacar Monyet

Menurutnya, untuk mengantisipasi adanya dugaan cacar monyet di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, pihaknya sudah memerintahkan Puskesmas Badau untuk melakukan surveilans berkelanjutan.

Hasil surveilans akan menjadi dasar untuk memastikan kemungkinan adanya penyebaran Mpox di wilayah tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien dari Puskesmas Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung diduga suspek penyakit Monkeypox (MPOX) atau cacar monyet.

Ini lantaran pasien itu mengalami gejala mirip dengan cacar monyet seperti ruam gatal hampir di sekujur tubuh dari wajah, dada, perut, telapak tangan, kaki bahkan area genital.

Ditambah demam yang tidak terlalu tinggi, ngilu dan meriang serta pembengkakan di kelenjar leher.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved